Sabtu, 27 Maret 2021

Program Luar Sekolah, Pendidikan Akademik VS Non Akademik







Jonathan Borba on Unsplash - 

Apakah Anda pernah mengalami situasi saat anak mulai gelisah karena belajar dan membuat Anda khawatir?

Ketika mulai bosan, sebenarnya anak-anak tersebut bisa memanfaatkan waktunya yang banyak untuk sesuatu yang baik.

Anda harusnya mempertimbangkan kegiatan luar sekolah yang akan membuatnya sibuk selama beberapa jam melakukan program yang mereka sukai.

Sebagian besar kegiatan luar sekolah diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu pendidikan akademik, non akademik dan kegiatan berorientasi pada masyarakat.

Jenis terakhir biasanya diminati ketika anak Anda sudah cukup dewasa dan dapat menyuarakan pendapat serta minatnya sendiri.

Sedangkan pendidikan akademik bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan akademik anak Anda. 

Kesadaran pada lingkungan sekitar, pemahaman dan menguatkan daya ingat menjadi tujuan utama diberikannya berbagai teknik yang akan membantu meningkatkan satu atau beberapa keahlian.

Program intensif seperti melatih daya ingat dan hitung cepat matematika adalah kegiatan luar sekolah di bidang pendidikan.

Ada program akademik yang akan membantu membahas pekerjaan rumah dan tugas kelas anak Anda serta membuat anak memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang berbagai mata pelajaran.

Dengan demikian, program akademik memiliki keunggulan tertentu apalagi ditambah permainan yang menyenangkan.

Program ini sangat sesuai jika Anda sebagai orang tua merasa bahwa anak-anak harus mengejar banyak ketertinggalan pelajaran.

Sedangkan kegiatan non akademik terdiri atas olahraga fisik, permainan, seni rupa, seni lukis, musik dan lainnya.

Bisa dibilang tujuan utama dari melakukan kegiatan di sini adalah bersenang-senang.

Walaupun begitu, tentu saja anak-anak di kelas akan menjadi lebih kompetitif saat mereka menaiki tangga pencapaiannya. 

Banyak acara seperti olahraga, kompetisi, pertunjukan panggung diadakan untuk menyemangati anak-anak.

Ketika kita membandingkan manfaat dari kedua jenis kegiatan tersebut, kami percaya bahwa program non akademik akan memiliki lebih banyak penggemarnya.

Faktor pertama adalah anak-anak tidak menikmati proses belajar, kecuali mereka sendiri merasa ingin tahu tentang sesuatu.

Sebagian besar program akademik merupakan mata pelajaran dasar yang tidak terlalu fleksibel.

Program ini memiliki tujuan umum dan metodologi yang ditata dengan baik. Dengan begitu, setelah beberapa jam di sekolah anak-anak mungkin akan merasa bosan.

Lalu saat mengikuti pelajaran selanjutnya, mereka akan merasa kewalahan dan frustrasi. Kelelahan pada anak sangat mungkin terjadi pada saat mengikuti program non akademik.

Maka, program ini memberikan waktu pemanasan dan istirahat yang cukup khususnya pada kegiatan olahraga.

Tantangan mental dan aktivitas fisik membuat anak merasakan semangat baru, memperoleh kepuasan dan pasti akan menyenangkan.

Sedangkan kegiatan yang berorientasi pada masyarakat akan mengajarinya keterampilan sosial, kedisiplinan dan kesabaran. 

Banyak fakta yang membuktikan bahwa anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ekstra kurikuler mendapatkan nilai yang lebih baik dari yang lain.

Namun ada saatnya mereka menutup buku pelajaran, beristirahat dan sesekali bermain game yang bertujuan agar meringankan beban fikiran anak Anda.

Apapun program yang Anda pilih untuknya, melakukan evaluasi secara rutin adalah kunci untuk mencapai kesuksesannya. Anda harus belajar untuk mengukur kemajuan anak.

Jika kemajuannya tidak memuaskan, coba keluarkan anak Anda dari program tersebut dan menggantikan kegiatan lainnya.

Anda juga harus memiliki kebebasan untuk menolak suatu aktivitas anak jika itu tidak sesuai dan ketika dia merasa bosan.

Umumnya, mengikuti program yang menggabungkan antara pendidikan akademik dan non akademik paling cocok untuk anak-anak yang lebih kecil.

Dengan cara ini, anak bisa bersenang-senang sambil belajar.
Baca Juga :

Artikel Terkait