Photo by Mateusz Wacławek on Unsplash - |
Ketika orang tua menyekolahkan anak mereka dan mengikuti program sepulang sekolah, mereka menganggap bahwa anak tersebut akan selalu aman.
Namun karena jumlah anak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini terus meningkat, maka perlu diperhatikan masalah keselamatannya.
Anak-anak cukup rentan keamanannya ketika mereka berada di luar kelas.
Saat pergi atau kembali dari sekolah, mereka harus mengetahui rute yang aman untuk dilewati jika pergi dan pulang sendirian.
Banyak anak-anak berkumpul dengan teman-temannya setelah kelas belajar ini selesai. Anda bisa mencari tahu zona bahaya dari tetangga Anda dan buat anak-anak menyadarinya.
Anak tersebut harus tahu bagaimana menjaga diri jika ada keadaan darurat. Lebih baik diskusikan beberapa langkah mengatasi masalah tersebut dengan anak Anda.
Katakan padanya apa yang harus dia lakukan jika kelasnya tiba-tiba dibatalkan, lalu pulang dan berada sendirian di rumah.
Tunjukkan kotak P3K di rumah dan pastikan dia tahu siapa yang harus dihubungi dalam keadaan darurat.
Pasang informasi kontak penting siapa pun di tempat yang mudah diakses oleh anak. Jika anak akan sendirian di rumah, diskusikan beberapa kejadian yang tidak terduga dengannya.
Katakan padanya untuk selalu menggunakan rantai pengaman pada pintu rumah dan jika belum punya maka disarankan bagi orang tua untuk memasangnya.
Sampaikan kepada tetangga dan teman Anda saat dibutuhkan. Beri tahu anak Anda siapa yang dapat dihubungi pada saat keadaan darurat.
Minta anak Anda untuk selalu mengabarkan melalui telepon. Serta yang terpenting, selalu beri tahu anak Anda untuk berada dalam kelompok dan tidak terpisah.
Khususnya anak perempuan, pergi ke toilet sendirian atau pulang melalui jalan sepi adalah hal yang harus dihindari.
Lebih baik jika Anda selaku orang tua bisa mengantar dan menjemputnya ke sekolah atau meminta bantuan abang dan kakaknya.
Baca Juga :