Minggu, 16 Januari 2022

Mengolah dan Menemukan Kehebatan dalam Secangkir Teh Hijau







Photo by Arseniy Kapran on Unsplash - 

Sebagai permulaan, semua teh berasal dari sumber botani yang sama yaitu camellia sinesis.

Namun yang jadi perbedaannya adalah cara pengolahan daun teh tersebut yang memberikan setiap jenis teh mempunyai aroma, rasa, warna yang khas, dan sifat-sifat yang berbeda.

Pengolahannya teh hijau dengan cara dikukus dan dikeringkan sehingga bisa mempertahankan warna, sifat kimia dan rasa alaminya sementara jenis teh lainnya diolah dengan cara difermentasi.

Studi membuktikan bahwa teh hijau memiliki rasa dan aroma yang lebih ringan dibandingkan dengan teh hitam.

Hal ini membuat semua bahan kimia dalam teh hijau bekerja secara utuh dan memberikan kenikmatan yang berbeda dari secangkir teh hijau Anda.

Cara menyajikan secangkir teh hijau:

1. Menyeduh teh hijau sama dengan teh lainnya, apakah itu teh hijau dalam kantong atau yang berbentuk serbuk. Penting diingat untuk tidak menggunakan air yang baru mendidih.

Seduhlah teh dengan air yang hampir mencapai titik didihnya atau dalam suhu yang tepat. Hal ini yang akan membuat teh hijau lebih lembut daripada teh lainnya.

2. Teh hijau dengan rasa terbaik diseduh dalam waktu kurang dari 1 (satu) menit dan minum seduhan selagi teh masih hangat.

Jika Anda pemula, disarankan untuk tidak menyajikannya dengan air mendidih dan waktu seduhan yang lebih lama karena akan membuat rasa teh menjadi pahit.

3. Faktanya peningkatan kadar polifenol dalam teh hijau berbanding lurus dengan suhu air dan waktu perendaman.

Artinya, semakin lama diseduh di dalam air mendidih dan semakin lama diminum maka konsentrasi polifenol akan lebih besar pada setiap cangkir teh hijau.

Hal ini akan membuat rasa teh lebih kuat daripada diseduh dan diminum dalam waktu yang singkat.

Polifenol adalah antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau yang berkontribusi pada sifat obat dalam teh hijau.

Saran tentang cara meningkatkan konsentrasi antioksidan dalam teh hijau Anda:

1. Studi Suhu. Studi yang dilakukan pada suhu membuktikan bahwa cara penggunaan air mendidih akan berpengaruh pada polifenol yaitu anti oksidan pada teh hijau yang diekstraksi dari daun teh.

Semakin tinggi suhu yang digunakan untuk menyeduh daun teh, semakin besar konsentrasi polifenol yang ditemukan, sehingga membuat teh lebih efektif melawan penyakit dan bakteri.

2. Waktu Seduhan. Apabila ingin mendapatkan lebih banyak kebaikan dalam secangkir teh, disarankan menggunakan waktu seduhan yang lebih lama.

Waktu seduhan yang lebih lama memungkinkan lebih banyak kehadiran polifenol. Maka, teh harus direndam dalam 2 (dua) hingga 5 (lima) menit agar lebih banyak polifenol yang muncul.

Waktu seduhan yang lebih pendek akan lebih sedikit atau kurang kandungan polifenol, namun membuat kandungan kafein yang lebih besar dalam teh Anda.

3. Ukuran Daun Teh. Semakin kecil daunnya, maka semakin baik. Dilihat dari ukurannya ini, teh hijau telah membuktikan bahwa kekuatan hal kecil juga bisa menciptakan keajaiban.

Penelitian telah menunjukkan bahwa lembaran daun teh hijau yang kecil akan meresap lebih cepat.

Dibandingkan dengan daun teh keriting dan besar yang membutuhkan waktu infus lebih banyak atau lebih lama.

4. Daun VS Kantong Teh. Kebanyakan orang lebih suka menyajikan teh dengan daun yang diseduh dibandingkan dengan kantong teh.

Dengan membiarkan daun teh hijau yang mengapung di atas air maka lebih banyak polifenol yang diekstraksi.

Sementara teh berkantong agar bisa menghasilkan antioksidan ini, kantong teh harus terus-menerus dicelupkan ke dalam teko teh.

Sampai hari ini, teh hijau telah terbukti membantu menyembuhkan dan melindungi orang banyak dari masalah kesehatan terutama kanker.

Untuk mencapai perlindungan yang optimal terhadap penyakit, tubuh manusia membutuhkan nutrisi yang tepat, gaya hidup sehat dan ditambah secangkir teh hijau favorit Anda.
Baca Juga :

Artikel Terkait