Kamis, 16 Februari 2017

Menelusuri Perang Vietnam VS Kamboja Tahun 1978







Menelusuri Perang Vietnam VS Kamboja Tahun 1978

Faktor timbulnya perang :
  • Warisan sejarah yaitu menyangkut adanya batas-batas wilayah yang tidak jelas antara Vietnam dengan Kamboja.
  • Adanya keinginan dari Vietnam untuk memegang kendali atas Indocina termasuk didalamnya adalah Kamboja dan Laos.
  • Adanya perpecahan antara dua kekuatan besar komunis di dunia yaitu Uni Soviet dan Cina.
  • Kamboja selalu menjadi daerah rebutan antara Thailand dan Vietnam. Diantara keduanya tidak ingin Kamboja sebagai batu loncatan untuk menyerang negaranya.
  • Adanya kepentingan, dengan Hanoi’s Blue Print ingin menjadikan Hanoi sebagai sentral kekuatan bagi seluruh Indocina.
  • Invansi Vietnam ke Kamboja tahun 1978 dimulai ketika pada 3 Desember 1978. Dalam invasi yang terjadi banyak terjadi perlawanan dari rakyat Kamboja. 
Perlawanan tersebut dilakukan fraksi-fraksi perlawanan yang mana fraksi-fraksi tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu :
    1. Kelompok Khmer Merah pimpinan Pol Pot
    2. Kelompok anti komunis pimpinan Son Sam atau Khmer People’s National liberation front (KPNLF)
    3. Kelompok Sihanouk
    Pasukan Kamboja dikalahkan dengan mudah, dan Pol Pot lari ke perbatasan Thailand.

    Pada Januari 1979, Vietnam membentuk pemerintah boneka di bawah Heng Samrin, yang terdiri dari anggota Khmer Merah yang sebelumnya melarikan diri ke Vietnam untuk menghindari pembasmian yang terjadi sebelumnya pada 1954.

    Banyak anggota Khmer Merah di Kamboja sebelah timur yang pindah ke pihak Vietnam karena takut dituduh berkolaborasi.

    Pol Pot berhasil mempertahankan jumlah pengikut yang cukup untuk tetap bertempur di wilayah-wilayah yang kecil di sebelah barat Kamboja.

    Pada saat itu, Tiongkok, yang sebelumnya mendukung Pol Pot, menyerang dan menyebabkan Perang Tiongkok-Vietnam yang tidak berlangsung lama.

    Pasca pemerintahan Partai Komunis Pol Pot mundur dari jabatannya pada 1985, namun bertahan sebagai pemimpin de facto Partai Komunis dan kekuatan yang dominan di dalamnya.

    Pada 1989, Vietnam mundur dari Kamboja. Pol Pot menolak proses perdamaian, dan tetap berperang melawan pemerintah koalisi yang baru.

    Khmer Merah bertahan melawan pasukan pemerintah hingga 1996, saat banyak pasukannya yang telah kehilangan moral mulai meninggalkannya.

    Beberapa pejabat Khmer Merah yang penting juga berpindah pihak.

    Pol Pot memerintahkan eksekusi terhadap rekan dekatnya Son Sen dan sebelas anggota keluarganya pada 10 Juni 1997 karena mencoba mengadakan persetujuan dengan pemerintah.

    Pol Pot lalu melarikan diri namun berhasil ditangkap Kepala Militer Khmer Merah, Ta Mok dan dijadikan tahanan rumah seumur hidup.

    Pada April 1998, Ta Mok lari ke daerah hutan sambil membawa Pol Pot setelah sebuah serangan pemerintah yang baru.

    Beberapa hari kemudian, Pada 15 April 1998, Pol Pot meninggal kabarnya akibat serangan jantung. 

    Jasadnya kemudian dibakar di wilayah pedesaan, disaksikan oleh beberapa anggota eks-Khmer Merah.
      *Sumber : Wiwin Susanti
      Baca Juga :

      Artikel Terkait