Selasa, 17 Januari 2017

Pengertian, Manfaat, Sasaran, Fungsi Manajemen File







Photo by Markus Spiske on Unsplash - 

Pengertian Manajemen File

File sistem atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.

File sistem juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu.

Cara memberi suatu file sistem ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan format.

Manfaat Manajemen File

Dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: Terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan.

Sasaran Manajemen File

Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan/atau aplikasi.

Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem.

Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.

1. Sasaran sistem file adalah sebagai berikut :
  • Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai
  • Menjamin data pada file adalah valid
  • Optimasi kinerja
  • Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan
  • Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data
  • Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan/keluaran
  • Menyediakan dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser
Fungsi Manajemen File

Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
  • Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file.
  • Mekanisme pemakaian file secara bersama.
  • Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.
  • Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic Name), bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
  • Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
  • Sistem file harus menyediakan interface user-friendly.
2. Arsitektur Pengelolaan File

Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :

a. Sistem Akses : Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.

1). Manajemen file : Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
  • Penyimpanan
  • Pengacuan
  • Pemakaian bersama
  • Pengamanan
b. Manajemen ruang penyimpan : Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpan.

1). Mekanisme Integritas File : Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi. Manajemen Perangkat Masukan/Keluaran di Sistem Operasi : Device Driver.

3. Sistem File

Konsep terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
  • File : Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data.
  • Direktori : Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin di sistem operasi. Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau direktori. Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi perangkat dan sebagainya.
4. File, terhadap beragam pandangan mengenai file, yaitu :

a. Pemakai : Terhadap file pemakai berkepentingan memahami berikut :

1. Penamaan untuk file
2. Tipe file
3. Atribut file
4. Perintah-perintah untuk manipulasi file.

b. Pemrograman : Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrograman perlu memahami:
  1. Operasi-operasi terhadap file
  2. Perancang,Implementasi pengelolaan file
c. Penamaan File : Pemakai mengacu file dengan nama simbolik.

Tiap file di sistem harus mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama unik.

Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori. Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu :

1. Sistem yang case – sensitive
2. Sistem case – intensive

Terdapat 3 tipe di sistem operasi :
  • File Reguler. File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII. Untuk file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur internalnya hanya diketahui program aplikasi yang menggunakan file tersebut.
  • File Direktori. File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu.
  • File Spesial. File spesial merupakan nama logik perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat masukan/keluaran.
      File Spesial terbagi dua yaitu :

      a. File spesial karakter. File spesial karakter berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter file ini memodelkan perangkat masukan/keluaran seperti:

      1. Terminal
      2. Printer
      3. Port jaringan
      4. Modem dan alat - alat yang bukan penyimpanan sekunder.

      b. File spesial blok. File spesial blok berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data (berorientasi blok).

      Atribut File

      Informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang dapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file:

      a. Operasi pada file
      • Create : Menciptakan berkas
      • Delete : Menghapus berkas
      • Open : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
      • Close : Menutup berkas untuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikan sumber daya yang digunakan
      • Read : Membaca data pada berkas
      • Write : Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk.
      • Append : Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik, yaitu di akhir berkas.
      • Seek : Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak get attributes membaca atribut-atribut berkas, set attributes menuliskan (memodifikasi) atribut-atribut berkas.
      • Rename : Mengganti nama berkas
      5. Direktori

      Direktori berisi informasi mengenai file. Direktori sendiri adalah file, dimiliki oleh sistem operasi dapat diakses dengan rutin sistem operasi.

      Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung.

      Pemakai tidak dapat mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read-only.

      6. Shared File

      Shared file adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai), tapi juga oleh direktori-direktori (pemakai) lain.

      Sistem file tidak lagi berupa pohon melainkan directed acyclic graph (DAG). Masalah-masalah yang terdapat pada shared file adalah sebagai berikut :

      1. Metode implementasi shared file
      2. Metode pemberian hak akses pada shared file 

      Metode pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan yang secara simultan dilakukan pemakai-pemakai yang mengacu file.

      Persoalan pengaksesan simultan ini menyangkut integritas atau kogerensi data.

      7. Sistem Akses File

      Sistem akses merupakan pilihan, yaitu :

      1. Dapat menjadi bagian dari sistem operasi atau
      2. Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen sistem akses.

      Cara akses perangkat penyimpanan. Perangkap penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu :

      1. Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
      2. Perangkat akses acak (random access devices)
      3. Perangkat akses sekuen, Proses harus membaca semua byte atau rekord file secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca di luar uraian.

      8. Organisasi File

      Elemen pokok perancangan sistem akses adalah cara rekord-rekord diorganisasikan atau distrukturkan. Beberapa kriteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah :

      1. Redundansi yang kecil
      2. Pengaksesan yang cepat
      3. Kemudahan dalam memperbaharui
      4. Pemeliharaan yang sederhana
      5. Kehandalan yang tinggi

      Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi kategori-kategori ini. 6 organisasi atau pengaksesan dasar sebagai berikut :

      1. File pile (pile)
      2. File sekuen (sequential file) 
      3. File sekuen berindeks (indexed-sequential file)
      4. File berindeks majemuk (multiple-indexed file)
      5. File ber-hash (hashed or direct file)
      6. File cincin (multi ring file)
      Baca Juga :

      Artikel Terkait