Sabtu, 04 Desember 2021

Pengertian, Perkembangbiakan, Klasifikasi, Siklus Hidup, Penyebab Penyakit Ciliata







Foto oleh Edward Jenner dari Pexels - 

Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa spesies intinya lebih dari satu, contoh Paramecium Aurelia.

Hidup di tempat-tempat yang berair misalnya sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organil.

Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak ada. Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.

Perkembangbiakan ciliate dilakukan dengan cara :
  • Asexual : Asexual atau dengan cara memebelah diri yaitu dengan pembelahan biner di mana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronukleus.
  • Sexual (konjugasi) : Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronekleus. Mikronekleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya. 
Balantidium Coli

Klasifikasi :

Sub Kingdom : Protozoa
Filum : Sarcomastigophora
Sub filum : Sarcodina
Kelas : Inetofragminophorasida
Ordo : Trichostomatorida
Famili : Balantidiidae
Genus : Balantidium
Spesies : Balantidum coli

Siklus Hidup

Balantidium coli seperti yang terlihat di sebuah gunung basah dari contoh kotoran. Organisme yang di kelilingi oleh bulu mata.

Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes. Hospes alamiah adalah babi, dan manusia merupakan hospes insidentil.

Jika kista infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah menjadi bentuk tropozoit.

Di lumen usus atau dalam sub mukosa usus, tropozoit tumbuh dan memperbanyak diri (multiplikasi). Jika lingkungan usus kurang sesuai bagi tropozoit akan berubah menjadi kista.

Stadium kista parasit yang bertanggung jawab dalam proses penularan balantidiasis. Umumnya kista tertelan melalui kontaminasi pada makanan dan air.

Setelah tertelan, terjadi excystation pada usus halus, dan tropozoit berkoloni di usus besar Tropozoit dalam lumen usus besar binatang dan manusia, di mana memperbanyak diri dengan cara pembelahan binary fission.

Tropozoit menjadi kista infektif. Beberapa tropozoit menginvasi ke dinding usus besar dan berkembang, beberapa kembali ke lumen dan memisahkan diri. Kista matang keluar bersama tinja.

Penyebab Penyakit

Banyak infeksi berjalan tanpa gejala, dan prognosis tergantung pada hebatnya infeksi dan reaksi terhadap terapi. Prognosis baik pada infeksi tanpa gejala dan pada infeksi kronis.

Balantidiasis tidak berhasil menyerbu hati. Jumlah infeksi yang kecil dan kegagalan untuk menimbulkan infeksi secara eksperimen, menunjukkan kekebalan bawaan yang tinggi pada manusia.

*Sumber : Nitya Wita Utama
Baca Juga :

Artikel Terkait