Senin, 22 Mei 2017

Tiap Pribadi Muslim Dilarang Melakukan Aktifitas Berikut dengan Orang Musyrik

Tags






Tiap Pribadi Muslim Dilarang Melakukan Aktifitas Berikut Dengan Orang Musyrik 
Assalamualaikum Wr Wb

Syirik adalah perilaku menempatkan sesuatu barang, benda, orang, nafsu, pemikiran, ideologi, sejajar dengan Allah.

Dengan kata lain mempersekutukan Allah swt. Pada dasarnya syirik adalah kekufuran yang dibungkus dengan berbagai kepalsuan, tauhid yang tidak murni.

Syirik dalam praktik keseharian dibedakan menjadi syirik ibadah maupun syirik istianah.

Syirik ibadah adalah mengakui Allah swt. sebagai Tuhan yang patut disembah, tetapi melakukan penyembahan selain Allah.

Adapun syirik istianah adalah mengakui Allah sebagai penolong tetapi minta pertolongan pada selain Allah, misalnya : Minta pertolongan pada patung, pada pohon besar, pada kuburan, pada azimat-azimat, dan benda-benda yang sebenarnya tidak boleh dijadikan tempat tumpuan untuk minta pertolongan.

Oleh karena itu tiap-tiap pribadi muslim harus menjauhi perilaku syirik. Orang yang menyarikatkan Allah dengan lainnya dinamakan musyrik.

Orang yang memeluk agama selain agama Islam termasuk golongan orang-orang musyrik, baik musyrik secara ibadah maupun musyrik istianah.

Tiap pribadi muslim dilarang keras melakukan aktivitas-aktivitas seperti di bawah ini dengan orang musyrik :

1. Mempersekutukan Allah dengan segala macam zat dan kehendaknya, serta mengikuti peribadatan orang-orang musyrik, karena sesungguhnya syirik merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni Allah swt.

Dalam firman-Nya (Q.S. an-Nisa (4):48) yang artinya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa)karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya, dia telah berbuat dosa yang besar."

2. Dinikahi atau menikah dengan orang musyrik, baik musyrik laki-laki maupun perempuan, sekalipun orang musyrik itu mempunyai kelebihan harta, tahta, rupa, pangkat, dan kedudukan.

Karena sesungguhnya orang-orang beriman itu lebih baik sekalipun dia seorang budak dibandingkan dengan orang musyrik yang kaya apalagi orang musyrik yang miskin.

Firman Allah swt. (Q.S. al-Baqarah (2): 221) yang artinya : "Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik dari pada laki musyrik, meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka mengambil pelajaran."

3. Memintakan ampunan untuk orang-orang musyrik, sekalipun orang musyrik itu bapaknya, ibunya, anaknya atau kerabatnya sendiri, apalagi orang musyrik yang bukan dari keturunan secara nasab.
(Q.S. at-Taubah (9): 113) yang artinya :

"Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang-orang itu kaum kerabat(nya), setelah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu penghuni neraka jahannam."

4. Menaati perjanjian dengan orang-orang musyrik, karena sesungguhnya mereka mempunyai karakter mengingkari janji-janjinya, maka dari itu tiap-tiap pribadi muslim harus membatalkan segala perjanjiannya dengan orang-orang musyrik sekalipun perjanjian itu cukup menguntungkan dipandang dari segi ekonomi.

Firman Allah swt. dalam (Q.S. at-Taubah (9): 1) yang artinya : "(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada orang-orang musyrik yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)."

5. Mendekati dan menjadikan orang-orang musyrik sebagai teman, wali, pemimpin, sekretaris pribadi, dan kedudukan strategis lainnya, karena sesungguhnya tiap-tiap pribadi muslim diseru oleh Allah swt. untuk menjauhi kemusyrikan dan orang-orang musyrik.

Firman Allah swt. dalam (Q.S. az-Zumar (39): 64-66) yang artinya : "Katakanlah (Muhammad), "Apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, wahai orang-orang yang bodoh ? Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelum mu, "Sungguh jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi. Karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang yang bersyukur."

Pengetahuan terhadap perilaku syirik dari orang-orang musyrik bagi orang-orang yang beriman dapat dijadikan sebagai kriteria untuk menghindari sifat-sifat syirik dan jebakan langkah-langkah setan.

Pada dasarnya jebakan langkah-langkah setan akan senantiasa mengikut segala bentuk aktivitas manusia di mana pun, kapan pun, dan dalam keadaan apapun, karena setan beserta pengikutnya diberi tangguh oleh Allah swt. untuk menggoda manusia agar mengikuti langkah-langkahnya.

Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum

*Sumber : Buku Benarkah Saya Muslim ? "Percik-Percik Renungan Bagi Pribadi Muslim"
Baca Juga :

Artikel Terkait