Minggu, 04 April 2021

Kegiatan Luar Sekolah Telah Jadi Kebutuhan Orang Tua dan Anak di AS







Spikeball on Unsplash - 

Ketika anak telah melaksanakan pembelajaran dan kegiatan olahraga di sekolah, mungkin tampak berlebihan jika kita mendaftarkan lagi mereka pada kegiatan luar sekolah.

Meskipun demikian, program luar sekolah bermunculan cukup banyak dan sebagian besar kelas-kelasnya sudah penuh.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya kebutuhan yang nyata pada kegiatan luar sekolah.

Tidak sempatnya orang tua untuk mengawasi anak-anak setiap hari adalah penyebab utama kebutuhan program luar sekolah. 

Contohnya di Amerika Serikat, terlihat bahwa banyak anak yang menghabiskan waktu sekitar 20-25 jam seminggu tanpa pengawasan dan sendirian di rumah.

Dan seperti kata pepatah di sana, "Pikiran yang kosong adalah celah masuknya setan".

Anak yang dibiarkan sendirian di banyak waktu luang, dikhawatirkan akan jatuh ke dalam pertemanan yang salah. 

Penyalahgunaan narkoba, alkohol, tembakau, dan kejahatan lain akan datang menghampiri mereka lebih cepat.

Para orang tua yang mendaftarkan anaknya ke berbagai program luar sekolah, bertujuan membuat mereka sibuk dengan hal yang positif dan produktif.

Dengan cara ini, anak bebas untuk bersenang-senang dalam kegiatan yang positif dan diawasi dengan baik.

Perilaku kenakalan remaja dianggap sering terjadi pada jam-jam pulang sekolah yaitu antara jam 3 sampai jam 4 sore.

Selama masa itu, anak-anak pasti akan membutuhkan perlindungan.

Mengumpulkan remaja di kelas kesenian, olahraga atau lainnya serta mendorong mereka untuk berperan dalam kegiatan kelompok adalah perlindungan yang cukup.

Kegiatan ini juga akan mengalihkan mereka dari rasa jenuh dan bosan.

Obesitas juga menjadi masalah yang semakin memprihatinkan di negeri ini. Terlihat dari semakin banyaknya anak-anak yang menjadi gumpalan lemak.

Sepulang sekolah, kebanyakan dari mereka akan bersantai di sofa dengan satu bungkus keripik, minuman dingin, atau cokelat sambil menonton televisi.

Di Amerika Serikat sebanyak 30% anak di bawah usia 19 tahun telah mengalami kelebihan berat badan dan sekitar 15% di antaranya mengalami obesitas.

Program luar / setelah sekolah bisa menghilangkan rasa bosan pada anak-anak tersebut dan membuatnya sibuk.

Hal ini juga bisa membantu mengurangi ketergantungan anak pada TV, permainan komputer dan gadget.

Kegiatan luar sekolah yang mempromosikan kesadaran sosial bertujuan untuk mengembangkan rasa tanggung jawab sosial sebagai individu.

Terbukti bahwa program semacam ini tidak hanya menjauhkan anak-anak dari masalah, tetapi juga membantu menghasilkan warga negara yang bertanggung jawab.

Sejauh itu, program luar sekolah dianggap sebagai motor penggerak yang dapat mendorong anak untuk membentuk kepribadian yang hebat.

Waktu terus berjalan, peradaban akan berubah dan orang tua ingin anak-anak mereka bisa berprestasi di bidang akademik dan bidang lainnya.

Hal ini mungkin cerminan dari keinginan orang tua untuk berprestasi pada masa kecilnya tetapi tidak terpenuhi.

Apapun alasannya, para orang tua saat ini mengajak anak mereka mendaftarkan diri dalam berbagai program dan mengembangkan keterampilan hidup mereka.

Anak-anak tampaknya merasa nyaman mempelajari banyak hal pada sesuatu yang disukainya dan memperoleh kepuasan saat mereka berhasil menaklukkannya.

Apalagi kegiatan itu dilakukan secara bersama-sama dengan teman di kelasnya yang itu akan menambah kesenangan anak-anak.
Baca Juga :

Artikel Terkait