Minggu, 18 Oktober 2020

Energi Alternatif Lautan atau Ocean Thermal Energy Conversiondi (OTEC)








Konversi Energi Panas Laut atau Ocean Thermal Energy Conversiondi (OTEC) dibuat oleh insinyur Prancis Jacques D'Arsonval pada tahun 1881. 
Photo by Mohamed Nohassi on Unsplash

Namun, pada saat penulisan awal artikel ini Laboratorium Energi Alam Hawaii adalah rumah bagi satu-satunya pabrik OTEC eksperimental yang beroperasi di muka bumi.

OTEC adalah sumber energi alternatif potensial yang perlu didanai dan dieksplorasi lebih dari yang ada saat ini.

Rintangan terbesar untuk melanjutkan penelitian dan penerapan OTEC pada tingkat yang luas dan praktis adalah masalah biaya. 

Sulit untuk menurunkan biaya ke tingkat yang wajar pada proses yang saat ini digunakan untuk menjalankan OTEC.

Padahal energi panas laut akan menjadi pembakaran yang sangat bersih dan tidak menambah polutan ke udara. 

Namun, karena saat ini mereka masih mempersiapkannya dengan teknologi seadanya, pabrik OTEC akan memiliki kapasitas yang mengganggu dan mungkin merusak lingkungan lokal.

Ada 3 jenis OTEC:

1. “Closed Cycle OTEC” menggunakan cairan dengan titik didih rendah seperti misalnya, propana yang bertindak sebagai fluida perantara.

Pabrik OTEC memompa air laut yang hangat ke dalam ruang reaksi dan merebus cairan perantara.

Ini menghasilkan uap fluida perantara yang mendorong turbin mesin, yang kemudian menghasilkan listrik. Uap tersebut kemudian didinginkan dengan memasukkan air laut yang dingin.

2. “Open Cycle OTEC” tidak jauh berbeda dengan siklus tertutup, kecuali pada Siklus Terbuka tidak terdapat fluida perantara.

Air laut sendiri merupakan penggerak mesin turbin dalam format OTEC ini. Air laut hangat yang ditemukan di permukaan laut diubah menjadi uap bertekanan rendah di bawah batasan ruang yang hampa. 

Uap bertekanan rendah dilepaskan di area fokus dan memiliki kekuatan untuk menggerakkan turbin. 

Untuk mendinginkan uap dan membuat air desalinasi yang bisa menjadi konsumsi manusia, air dingin laut yang lebih dalam ditambahkan ke uap setelah menghasilkan listrik yang cukup.

3. “Hybrid Cycle OTEC” sebenarnya hanyalah sebuah teori untuk teknologi terbaru saat ini. Ini berusaha menjelaskan cara kita dapat memanfaatkan energi panas perairan laut secara maksimal.

Sebenarnya ada 2 sub-teori pada teori Hybrid Cycle. Yang pertama melibatkan penggunaan siklus tertutup untuk menghasilkan listrik.

Listrik ini pada gilirannya digunakan untuk menciptakan lingkungan vakum yang dibutuhkan untuk siklus terbuka.

Komponen kedua adalah integrasi dari dua siklus terbuka yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dua kali jumlah air minum desalinasi yang dibuat dengan hanya satu siklus terbuka.

Selain digunakan untuk menghasilkan listrik, pabrik OTEC siklus tertutup dapat digunakan untuk mengolah bahan kimia.

Pabrik OTEC, baik jenis open cycling maupun close cycling, juga dapat dimanfaatkan untuk memompa air laut dalam yang dingin selanjutnya dapat digunakan untuk pendinginan dan kelembaban udara. 

Selanjutnya, selama periode moderasi ketika air laut mengelilingi tanaman di tepi laut, areal tertutup dapat digunakan untuk proyek budidaya laut dan akuakultur seperti budidaya ikan.

Jelas ada cukup banyak produk dan layanan yang dapat kita peroleh dari penggunaan sumber energi alternatif ini.
Baca Juga :

Artikel Terkait