Jumat, 17 November 2017

Mengenal Lebih Perusahaan Rokok Terbesar House Of Sampoerna







Mengenal Perusahaan Rokok House Of Sampoerna (Laporan)
PT. Sampoerna Surabaya - 

PT HM Sampoerna atau Sampoerna, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia saat ini, didirikan oleh Liem Seeng Tee (1893–1956).

Liem Seeng Tee adalah seorang imigran dari sebuah keluarga miskin di provinsi Fujian di Cina.

Pada tahun 1898, tidak lama setelah ibunya meninggal, ia bersama ayah dan kakak perempuannya datang ke Indonesia untuk mencari iklim yang lebih bersahabat.

Namun ia harus dipisahkan dengan kakak perempuannya, karena sangat miskin, sehingga ayahnya harus rela anak perempuannya diadopsi sebuah keluarga di Singapura.

Tak lama setelah tiba di Indonesia, ayahnya meninggal. Itu yang membuatnya harus mandiri sejak usia 5 tahun di negeri yang asing.

Kemudian Liem diangkat sebagai anak oleh sebuah keluarga di Bojonegoro, sebuah kota kecil dekat Surabaya.

Dan mulai belajar meracik tembakau yang kemudian dijualnya di stasiun kereta api. Pada usia 17 tahun, ia mulai bekerja mandiri dengan menjual rokok di dalam gerbong-gerbong kereta api.

Pada tahun 1912, tidak lama setelah menikahi Siem Tjang Nio, dia menyewa sebuah warung kecil Tjantian di Surabaya.

Mereka menjual berbagai bahan pokok dan produk tembakau. Selain itu, ia juga menjual tembakau dengan menggunakan sepeda menyusuri jalan-jalan di Surabaya.

Dari awal yang sangat sederhana ini, perusahaan raksasa Sampoerna dimulai.

Pada tahun 1913, dia mendirikan Handel Maastchpaij Liem Seeng Tee yang kelak menjadi PT HM Sampoerna.

Singkatan dari HM itu sendiri adalah Hanjaya Maskapai. Sampoerna terus berkembang menjadi perusahaan besar meski sempat mengalami beberapa masalah.

House of Sampoerna

Area seluas 1,5 hektar ini terdiri atas beberapa bangunan. Bangunan besar di tengah dan diapit dua bangunan kecil di kiri dan kanannya.

Bangunan ini didirikan pada tahun 1864 dan awalnya digunakan sebagai panti asuhan untuk anak yatim piatu laki-laki bernama Jongens-Weezen-Insichting.

Pada tahun 1912, panti asuhan dipindahkan ke Jalan Embong Malang. Lalu pada tahun 1932 setelah cukup sukses, Liem Seeng Tee membeli bangunan ini sebagai pabrik rokok Sampoerna.

Sejak itu, tempat ini dikenal sebagai Pabrik Taman Sampoerna. Bangunan ini sendiri dijadikan museum pada tahun 2003.

Bangunan Besar House Of Sampoerna (A Big Building House of Sampoerna)

Di bangunan utama yang besar, pada awalnya terdapat aula yang cukup luas.

Oleh karena itu, atas ide istri Liem aula tersebut dibuat menjadi gedung bioskop dengan nama Sampoerna Theater.

Gedung bioskop ini dilengkapi dengan panggung berputar dan lantai buatan untuk efek khusus. Sehingga membuatnya menjadi salah satu gedung theater terhebat pada masanya.

Ir. Soekarno sering menggunakan aula ini untuk mengobarkan semangat perjuangan pada masa penjajahan.

Bahkan Charlie Chaplin pernah mengunjungi gedung bioskop itu. Saat ini, bangunan utama dijadikan museum rokok House of Sampoerna.

Saat memasuki bangunan ini, aroma cengkeh bisa tercium. Terbagi menjadi 3 ruang pada bagian bawah.

Ruang Pertama (First Room)

Di ruang pertama dalam bangunan besar ini, anda dapat melihat replika warung rokok yang pertama kali digunakan oleh Liem Seeng Tee untuk berjualan bahan pokok dan tembakau.

Anda juga bisa menyaksikan sepeda tua miliki pendiri Sampoerna yang digunakan untuk berjualan rokok.

Selain itu, terdapat berbagai barang pribadi seperti kebaya, sarung, dan furnitur tua milik pendiri Sampoerna. Itu semua koleksi dari sang istri Liem Seeng Tee.

Dalam ruangan ini juga terdapat alat pengeringan tembakau yang disebut Brick Oven dimana masih tradisional sekali dari batu bata.

Dan ada ruangan di dalamnya untuk perapian yang membuat unik adalah simbol 3 tangan berlawanan hadapnya.

Ternyata itu adalah simbol dari PT HM Sampoerna yang mengartikan 3 aspek penting dalam perusahaan yaitu:
  • Produsen
  • Distributor
  • Konsumen.
Karena memang tidak dipungkiri 3 komponen inilah yang penting dalam suatu perusahaan bisa dibilang dalam skala luas atau umum.

Apabila lebih internal lagi simbol tangan ini di artikan yaitu:
  • Tangan 1 (first hand): Produk kualitas tinggi (a high quality product)
  • Tangan 2 (second hand): Lingkungan kerja menarik dan menjalin mitra bisnis (comfortable place and make a relation with businees partner)
  • Tangan 3 (third hand): Manfaat luas untuk masyarakat (giving benefits for society)
Ruang Tengah (Middle Room)

Di bagian tengah bangunan utama, terdapat berbagai foto dari direktur dan komisaris Sampoerna. 

Dimana sesuai yang saya ulas diatas bahwa sebelum tahun 2005 pemegang saham penuh ini adalah keluarga Sampoerna itu sendiri.

Berikut susunan pemerintahan dalam perusahaan PT. HM Sampoerna:
  • Liem Seeng Tee
  • Aga Sampoerna (anak ke-2 dari Liem Seeng Tee)
  • Adi Sampoerna (anak ke-1 dari Liem Seeng Tee)
  • Boedi Sampoerna (anak dari Adi Sampoerna)
  • Putera Sampoerna (anak dari Aga Sampoerna)
  • Michael Sampoerna (anak dari Putera Sampoerna)
Michael Sampoerna merupakan generasi terakhir dari keluarga Sampoerna yang akhirnya salah satu pebisnis yang berani mangambil keputusan ekstrim dalam dunia perbisnisan.

Yaitu menjual semua saham PT HM Sampoerna pada Philipmorries Internasional pada tahun 2005. Namun hanya satu yang masih tetap menjadi hak keluarga adalah House of Sampoerna itu sendiri.

Dan seluruh manajemen di ambil alih oleh Philipmorries Internasional. Apabila diperhatikan lebih dalam tentang pemerintahan yang masih dikendalikan oleh keluarga Liem Seeng Tee.

Adalah mengapa setelah Liem Seeng Tee bukan anak pertama tetapi anak kedua dahulu baru anak pertama.

Itu disebabkan Adi Sampoerna memiliki bisnis perniagaan sendiri dan masih berhubungan dengan tembakau dan rokok.

Hanya saja ingin mengembangkan dahulu bisnisnya sendiri sehingga diambil alih oleh Aga Sampoerna adiknya.

Saat manajemen masih dipegang oleh keluarga Sampoerna ada sebuah kepercayaan dan budaya.

Bahwa siapapun manajernya harus tinggal dalam area pabrik tersebut, dikarenakan memudahkan dalam memanage dan mengawasi proses produksi.

Sehingga ada mes juga di bangunan ini. Selain itu, terdapat berbagai koleksi rokok dan korek api yang dipamerkan di sini begitu beragam sekali.

Tidak hanya koleksi lokal tapi juga beberapa buatan luar negeri. Dalam ruangan ini pun juga terdapat kamar mandi yang di desain klasik dan minimalis sekali.

Sehingga lebih terasa suasana pedesaan dengan cat tembok bermotif gubuk dengan nuansa coklat. 

Pada bagian atas tembok ini terdapat simbol dari PT HM Sampoerna yang bergambarkan satu singa jantan yang berarti seorang lelaki yang mencari nafkah.

Sedangkan satu singa betina yang menggendong anak singa mengartikan seorang wanita yang taat pada yang lelaki.

Dan tidak meninggalkan kodratnya sebagai wanita dan ibu rumah tangga dengan merawat anak-anaknya.

Bagian bawahnya terdapat slogan dari bahasa sansekerta berbunyi Anggarda Paramita. Yang berarti Menuju Kesempurnaan dan di bagian atasnya terdapat 9 bintang.

Mitos Angka 9 Bagi Liem Seeng Tee. (Mythos 9 for Liem Seeng Tee)

Kenapa 9 ? Dikarenakan Liem Seeng Tee orang cina dengan menganut kepercayaan bahwa angka 9 itu adalah angka keberuntungan.

Sehingga dapat dilihat dari jumlah bintang dalam simbol. Selain itu jumlah ikan yang ada di dalam kolam pada ruang pertama yang berjumlah 18 bila ditelaah 8 + 1=9.

Juga dari salah satu produknya Dji Sam Soe 234 artinya 2 + 3 + 4 = 9.

Latar belakang nama Dji Sam Soe 234 Fatsal 5 (Story Background Name of Dji Sam Soe 234)

Ini sekedar menambah pengetahuan awal nama produk Dji Sam Soe bisa dilihat dalam gambar. Apa sih maksud dari angka 234 dan dibawahnya terdapat kata fatsal 5 ?

Dalam pembuatan rokok Liem Seeng Tee melakukan percobaan yang terbagi atas campuran nomor 1 hingga 10.

Setelah di uji coba campuran dengan nomor 2, 3, dan 4 menghasilkan rokok yang saat ini dikonsumsi banyak orang dengan rasa dan aroma yang khas.

Untuk fatsal 5 adalah yang dimaksud dari percobaan 1 hingga ke-10 percobaan ke-5 itulah yang berhasil dengan campuran 2, 3 dan 4.

Tahukah Kamu ? Campuran 2,3, dan 4 bila dihitung 2 + 3 + 4 = 9. Kembali pada kepercayaan Liem Seeng Tee tadi.

Masih tentang rokok, rokok pertama yang keluar adalah bernama Dapoean. Berikut nama produk-produk hasil PT HM Sampoerna yang saya ketahui : A Mild, Dji Sam Soe.

Ruangan Belakang (Behind Room)

Lalu di ruang paling belakang masih di bangunan utama, terdapat berbagai alat produksi rokok dari Sampoerna pada masa awal.

Misalnya alat produksi rokok serta mesin cetak tua. Anda juga bisa melihat berbagai peralatan riset untuk pembuatan rokok dari departemen R&D pada masa itu.

Ada pula replika kios-kios pemasaran produk PT HM Sampoerna, dan juga sebuah Delman.

Dan pada ruangan ini juga terdapat fasilitas LCD untuk menampilkan film dokumenter tentang PT. HM Sampoerna. Dan kita mendapat lebih banyak informasi dari sini.

Marching Band Dipersembahkan Oleh PT. HM Sampoerna (Marchingband Presented by PT. HM Sampoerna)

Dan yang menarik lagi terdapat alat-alat Marchingband serta foto-foto ajang performance Marchingband yang tidak diragukan dalam kancah Internasional.

Grup tersebut terbentuk dari 234 karyawan PT HM Sampoerna itu sendiri.

Dalam hal ini kembali lagi pada kepercayaan angka 9 dengan merekrut 234 karyawan untuk grup Marchingband ini.

Di bagian belakang bangunan utama, terdapat pabrik yang cukup luas untuk memproduksi rokok. 

Hingga saat ini, bangunan ini masih digunakan untuk memproduksi rokok Sampoerna yang cukup merakyat yaitu Dji Sam Soe dan diproses secara tradisional.

Anda bisa menyaksikan proses pembuatan rokok di salah satu ruangan pabrik ini dari panggung di lantai 2 bangunan utama.

Pabrik dibuka pada hari Senin hingga Sabtu dari jam 6 pagi hingga 3 sore. Ada 234 pekerja yang membuat produk tembakau di ruangan ini dengan latar belakang musik tradisional.

Setiap pekerja mampu memproduksi 325 batang rokok per jam! Namun pada kenyataannya para pekerja dapat menghasilkan 400-500 batang rokok/jam.

Semua itu dikarenakan dari training oleh PT. HM Sampoerna untuk karyawan baru untuk menjadi pekerja yang profesional.

Bangunan Atas (Upstair)

Pada bagian atas terdapat segala macam souvenir ala Sampoerna mulai buku sejarah sampai pin. Gantungan kunci dan sebagainya serta galeri foto-foto kegiatan dari PT. HM Sampoerna.

Dimana dari sini saya dapat menyimpulkan betapa besarnya PT. HM Sampoerna. Perusahaan ini tidak hanya menghasilkan produk untuk mencapai profit yang tinggi.

Tapi juga memberikan feedback yang sangat beragam bentuknya pada semua lapisan masyarakat dengan target semua umur. 

4 Pilar PT. HM Sampoerna (4 Pylar PT. HM Sampoerna)

PT. HM Sampoerna memiliki 4 pilar dalam pemberian feedback. Dan dalam memberikan jasa serta manfaat bagi masyarakat sebagai wujud terima kasih akan dukungan masyarakat itu sendiri.

4 pilar ini adalah:

1. Peningkatan ekonomi masyarakat

Dalam peningkatan ekonomi masyarakat terdapat program-program yang dicanangkan oleh Sampoerna untuk masyarakat yaitu:
  • Pemberdayaan tanaman tembakau dan cengkeh seluas 27 hektar di Sukorejo
  • Pelatihan 57 mitra sigaret
  • Pusat pelatihan kewirausahaan
  • Pembentukan usaha kecil dan menengah
  • Lembaga keuangan mikro
  • Pusat usaha kecil dan menengah 
2. Pendidikan

PT. HM Sampoerna juga peduli dengan bidang pendidikan, berikut program mereka:
  • Program pustaka
  • Sampoerna Foundation
  • Kampus
  • Sampoerna corner
  • Putra Sampoerna
  • Adiwarta Sampoerna (kompetisi jurnalistik yang rutin diadakan oleh Sampoerna berawal pada tahun 2006)
  • Beasiswa Sampoerna ada dalam bentuk olahraga seperti bulu tangkis hingga dijadikan inspirasi film “KING”. 
  • Dan adapula untuk pelajar berprestasi tapi tak mampu dan berpotensi.
3. Pelestarian lingkungan

Pelestarian lingkungan sangat penting karena pabrik tidak hanya berproduksi, tapi juga harus memperhitungkan keadaan lingkungan sekitar.

Karena selain untuk SDA, dalam memproduksi juga agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu. Ini program yang dicanangkan oleh Sampoerna terhadap pelestarian lingkungan.
  • Pembuatan Mangrove
  • Sosialisasi penanaman cengkeh
  • Penanaman 1 juta cengkeh 
4. Tanggap bencana

Selain itu Sampoerna bergerak pula dalam bidang sosial dengan adanya:
  • SAR
  • SVC Sampoerna Volunteers Club
Tempat Produksi PT. HM Sampoerna (production place PT. HM Sampoerna)

Ada 4 tempat produksi rokok Sampoerna ini atau disebut sigaret kretek, yaitu:
  • Surabaya
  • Malang
  • Pasuruan
  • Karawang
Dengan tenaga profesional dan alat teknologi canggih mengikuti perkembangan zaman, apalagi saat ini dipegang oleh Philipmorries Internasional.

Rumah Keluarga Sampoerna (Family’s House of Sampoerna)

Kemudian di bagian kanan dan kiri bangunan utama, terdapat bangunan yang lebih kecil. Kedua bangunan ini di sebut Rumah Barat dan Rumah Timur.

Kedua rumah ini memiliki denah terbalik (seperti cermin). Dulunya, bangunan ini digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Sampoerna.

Pendiri Sampoerna memiliki prinsip bahwa mereka sekeluarga harus tinggal di lokasi pabrik. Agar bisa mengendalikan bisnis dengan lebih efisien dan efektif.

Selain itu, pendiri Sampoerna ingin mengajarkan anak-anak lelakinya untuk belajar berbisnis secara langsung.

Rumah Barat (West of House)

Sebagai tradisi, sejak saat itu hingga sekarang, keluarga Sampoerna masih menempati salah satu bangunan ini.

Tepatnya di bangunan sebelah kiri bangunan utama atau Rumah Barat. Masih ditempati oleh generasi berikutnya keluarga Sampoerna.

Awalnya yang menempati adalah Liem Seeng Tee dan keluarga. Kemudian ditempati oleh anaknya yaitu Aga Sampoerna.

Saat ini ditempati oleh Putera Sampoerna bersama keluarganya. Di Rumah Barat juga terdapat sebuah mobil Rolls Royce buatan tahun 1972 yang diproduksi terbatas. 

Mobil ini milik generasi kedua keluarga Sampoerna yang dibawa dari Singapura sehingga masih memiliki nomor plat SL 234.

Rumah Barat karena masih ditempati keluarga Sampoerna, maka tidak dibuka untuk umum.

Rumah Timur (East of House)

Rumah Timur atau di sisi kanan bangunan utama, awalnya ditempati oleh Adi Sampoerna, anak pertama pendiri Sampoerna.

Kemudian rumah ini sempat digunakan untuk berbagai fungsi termasuk kantor. Saat ini, rumah ini digunakan sebagai kafe.

Di sini Anda bisa menikmati berbagai makanan dan minuman sambil menikmati sajian live music. Anda juga bisa menyaksikan berbagai even atau pameran yang diselenggarakan di sini.

Dari sini dapat dilihat bahwa PT. HM Sampoerna dalam mencapai kesempurnaan dan kesuksesan sesuai logo, visi-misi mereka.

Banyak sekali tindakan-tindakan yang dilakukan dengan banyak pertimbangan.

Untuk memberi manfaat dalam pihak internal ataupun eksternal dengan berbagai program berbagai aspek.
Mengenal Perusahaan Rokok House Of Sampoerna (Laporan)

Dimana inilah teori Give and Take bukan Take and Give.

From this report, we can see that PT. HM Sampoerna to reach their success and perfect and also suitable with logo, symbol, their vision-mision.

Many activitiy and take many action to do, with many cosideration to giving benefits for internal and external people with many kinds programe and many aspect.

Where is we can said Give and Take Theory not Take and Give Theory.

*Sumber pertama: Taufik (Kunjungan Industri Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIR)
*Sumber kedua: Isma Adini Putri
Baca Juga :

Artikel Terkait