Foto oleh Ioana Motoc dari Pexels - |
Semua sesuatu tentu memiliki asal-usulnya. Tahukah Anda bahwa proses pembuatan cokelat pun memiliki sejarah?
Ini mungkin makanan favorit yang Anda konsumsi di waktu kerja ataupun waktu luang. Hampir semua orang bahkan ketagihan dengan rasa coklat tersebut.
Namun artikel ini tidak akan menambah keinginan Anda untuk makan cokelat, karena kami hanya mencoba memberi tahu Anda sejarah tentang bagaimana semuanya dimulai.
Theobroma Cacao atau sebutan makanan dari para Dewa adalah apa yang Anda semua kenal sebagai pohon kakao.
Asal-usulnya dapat ditelusuri di hutan hujan Amerika, khususnya di Amerika Tengah. Namun para sejarawan masih memperdebatkan fakta-fakta tertentu tentang pohon ini.
Xocolat, Apa itu?
Ada argumen lain bahwa bangsa Maya yang pertama kali menanam pohon seperti itu pada sekitar tahun 300 M. Dan suku Aztec mendapatkan giliran bercocok tanam pada tahun 1100 M.
Cokelat yang Anda semua tahu itu dulunya bernama Xocolat. Ini dulunya adalah minuman spesial yang terbuat dari cabai, biji adas manis, vanili, tepung jagung dan beberapa bumbu lainnya.
Hanya orang bangsawan yang bisa diperlakukan dengan kemewahan ini pada saat itu. Minuman yang disajikan menggunakan cangkir emas yang hanya digunakan sekali.
Lindungi Cokelatnya
Pohon kakao sangat peka terhadap lingkungannya. Kemungkinan besar pohon kakao akan tumbuh di bawah keteduhan rindangnya hutan hujan.
Untuk itu, para pecinta cokelat harus bersatu padu dalam tujuan untuk menyelamatkan lingkungan, terutama menyelamatkan hutan hujan dimana kakao kemungkinan besar akan bertahan hidup.
Pohon ini unik karena buahnya tumbuh pada dahan dan batangnya. Alasannya adalah karena itu bisa menghindari hama.
Hama itu sejenis serangga kecil yang menyebabkan gangguan proses penyerbukan pada malam hari.
Tahukah Anda bahwa pohon kakao dapat memiliki sekitar 10.000 bunga, akan tetapi hanya sekitar 10 hingga 50 bunga yang akan matang menjadi buah atau polong.
Ini terjadi karena kakao seperti manusia yang cerdas, mereka dapat mengatur bunganya sebanyak jumlah yang dapat ditopang dan tumbuh pada dahannya.
Pohon kakao bisa mengatur dirinya sendiri dalam proses ini untuk dapat mempertahankan kesehatannya yang baik.
Tanaman ini tahu berapa banyak bunga yang bisa ditampung dan ditanganinya menjadi buah.
Pohon kakao melakukan ini untuk melestarikan sistem internalnya dan untuk mencegah cabangnya patah atau bengkok.
Biji kakao berasal dari buah atau polong dari pohon cerdas ini. Pemanen cokelat akan menunggu polongnya matang atau berwarna kecokelatan.
Mereka akan memetik sendiri dari pohon dan memecahkan polongnya, sampai mereka melihat isi buahnya yang putih seperti bubur yang mengelilingi biji.
Daging buahnya kemudian dibuang sementara bijinya disimpan karena itu adalah biji kakao Anda, sumber suguhan cokelat yang Anda makan atau minum.
Benih ini sebenarnya memiliki rasa yang pahit selama waktu tersebut. Untuk itu, perlu melalui proses fermentasi selama sekitar 3 (tiga) sampai 7 (tujuh) hari.
Cara ini akan menyebabkan benih mengalami beberapa perubahan kimia dan fisika. Hasil dari ini kemudian akan digunakan untuk suguhan bangsawan, Xocolat.
Biji kakao harus melalui beberapa prosedur sebelum dapat digunakan untuk pembuatan cokelat secara tradisional.
Sekarang setelah Anda tahu dari mana asalnya, Anda tidak akan pernah melihat cokelat favorit Anda dibuat dengan cara pengolahan yang sama lagi.
Bagaimanapun cara yang telah dilalui, coklat akan tetap menjadi favorit anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Baca Juga :