Senin, 06 Februari 2017

Pengertian, Tujuan, Peranan Apoteker dan Apotek







Foto oleh Miguel Á. Padriñán dari Pexels - 

Apa kesan pertama yang terlintas di pikiran anda tentang seorang “Apoteker” ?
“Apoteker memiliki kemampuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian yang bermutu dan efisien yang berasaskan “Pharmaceutical Care” di Apotek.”
Adapun standar pelayanan kefarmasian di Apotek telah diatur melalui surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor : 1027/Menkes/SK/IX/2004.

Apotek ?
“Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat”
Pengertian ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No. 1332/Menkes/SK/X/2002.

Adapun tujuan dari pelayanan Apoteker di Apotek ini adalah : 
  • Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.
  • Melindungi profesi dari tuntutan masyarakat yang tidak wajar.
  • Pedoman dalam pengawasan praktek apoteker.
  • Pembinaan serta meningkatkan mutu pelayanan farmasi di apotek.
Berdasarkan hasil penelitian para apoteker, pelatihan pendidikan yang pertama kali dilakukan oleh para apoteker yaitu pada tahun 1960.

Beberapa temuan pertama yang utama dari studi ini menunjukkan bahwa :
  • Farmasis dianggap tidak memenuhi kriteria.
  • Peran farmasi dianggap sama dengan konsep teknisi dari pada konsep profesional.
  • Farmasi tidak menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka dengan sepenuhnya
  • Apoteker harus memberikan informasi kepada pasien tentang latar belakang pendidikan mereka dan ketersediaan mereka untuk memberikan layanan kepada pasien.
Hasil dari studi ini mengungkapkan bahwa kebanyakan orang yang diwawancarai oleh psikolog “Dichter institute for research”, rata – rata dari hasil motivasi ini adalah tidak menganggap apoteker yang ada saat ini sebagai apoteker yang profesional seperti yang mereka bayangkan, masyarakat cenderung lebih berpendapat bahwa apoteker sebagai pelengkap produsen, lebih tepatnya yaitu pelaku bisnis komersial.


Dari kasus tersebut, maka Apoteker & jajaran kefarmasian lainnya mempunyai keinginan yang kuat untuk mengembalikan kepribadian dan pembentukan kembali hubungan profesional antara apoteker & pasien.

Peranan Apoteker di Apotek

Apoteker di apotek memiliki 3 peranan, terutama yang berkaitan langsung dengan pasien, yaitu : 
  • Sebagai profesional
  • Manager
  • Retailer
Peranan Apoteker sebagai Profesional

Peran profesional yang mencakup laporan kompetensi, unit, dan elemen yang menggambarkan pengetahuan profesional, atribut, dan diharapkan kinerja farmasi diperluas dan diatur peran profesional.

Susunan kompetensi ini : Profil keselamatan pasien, penyediaan perawatan yang optimal, undang-undang, hubungan profesional dan kolaboratif, berpikir kritis, pengambilan keputusan dan keterampilan pemecahan masalah, dan professional penilaian.

Profil ini menggambarkan pengetahuan khusus, keterampilan, kemampuan, dan sikap yang diperlukan untuk performa yang kompeten dan mencerminkan peran farmasi dalam situasi yang beragam dan pengaturan praktik farmasi.

Peranan Apoteker Sebagai Manager

Manajemen secara formal diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, terhadap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen adalah untuk :
  1. Mencapai tujuan
  2. Menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
  3. Mencapai efisiensi dan efektivitas
Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manajemen adalah efisiensi dan efektivitas.
  • Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Seorang manajer dikatakan efisien adalah seseorang yang mencapai luaran yang lebih tinggi (hasil, produktivitas, performance) dibanding input/masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu) yang digunakan.
  • Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajer yang efektif adalah manajer yang dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode (cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.
Peranan Apoteker Sebagai Retailer

Apotek memang merupakan tempat pengabdian profesi kefarmasian.

Namun tidak dapat dipungkiri di sisi lain bahwa apotek adalah salah satu model badan usaha retail, yang tidak jauh berbeda dengan badan usaha retail lainnya.

Apotek sebagai badan usaha retail, bertujuan untuk menjual komoditinya, dalam hal ini obat dan alat kesehatan, sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan profit.

Profit memang bukanlah tujuan utama dan satu-satunya dari tugas keprofesian apoteker, tetapi tanpa profit apotek sebagai badan usaha retail tidak dapat bertahan.

Oleh karena itu, segala usaha untuk meningkatkan profit perlu dilaksanakan, di antaranya mencapai kepuasan pelanggan.

Pelanggan merupakan sumber profit. Oleh karena itu, sebagai seorang retailer berkewajiban mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan pelanggan, menstimulasi kebutuhan pelanggan agar menjadi permintaan, dan memenuhi permintaan tersebut sesuai bahkan melebihi harapan pelanggan.

Peran Apoteker & Apotek

Dalam lingkungan yang sangat kompetitif seperti industri pelayanan kesehatan, pasien berhak memilih untuk menentukan apa yang ingin dia beli sesuai dengan harga atau pelayanan yang diberikan.

Dalam beberapa kasus, Contohnya : Lokasi dari Apotik ditentukan oleh bagaimana cara untuk mengakses kesana, ketersediaan barang yang diinginkan, dan cara pencapaian menuju lokasi tersebut.

Perubahan yang Mempengaruhi Kefarmasian

Dunia perdagangan kefarmasian mengalami beberapa perubahan dalam menyediakan pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan.

Saat kita membeli untuk obat resep, konsumen memiliki beberapa pilihan sasaran market seperti : 
  • Cenderung membeli obat di supermarket
  • Apotek
  • Toko obat dengan harga yang terjangkau
Kriteria yang menjadi syarat-syarat para konsumen adalah seperti:
  • Harga
  • Pelayanan 
  • Lokasi
  • Kelengkapan yang tersedia
Kenyamanan dan pelayanan profesional adalah peran yang sangat penting untuk sebuah apotek.   Apoteker memiliki kemampuan untuk menyediakan pelayanan yang  professional.

Citra Perusahaan

Citra perusahaan menggambarkan bagaimana pasien melihat usaha yang baik perusahaan terhadap masyarakat, karyawan, pasien dan orang lain.

Pembentukan citra dihubungkan dengan proses pengembangan organisasi, yang berkaitan dengan peningkatan mekanisme adaptif dalam organisasi.

Tujuannya : Membuat organisasi lebih mudah menerima perubahan, sehingga memudahkan penataan kembali sistem organisasi total kekonfigurasi yang lebih layak dan memuaskan.

Komponen :
  1. Administrasi
  2. Produksi
  3. Teknologi
  4. Struktur
  5. Budaya
  6. Tujuan organisasi
Citra Pasar

Perhatian utama untuk suatu produk dan jasa pelayanan adalah citra pasar tersebut.

Citra suatu pasar adalah bagaimana kualitas pasien dan tingkat pelayanan kesehatan lain berdasarkan nilai produk serta servis yang dibandingkan dengan kompetitor.

Jika pasien yakin dan percaya bahwa mereka akan mendapatkan kualitas produk yang baik serta pelayanan yang relatif terhadap harga, mereka pasti akan terus untuk membeli produk dan pelayanan yang diberikan oleh anda.

Strategi Untuk Memperbaiki Citra Apoteker
  • Penyuluhan Edukasi Kepada Pasien. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Apoteker harus memberikan edukasi apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) khususnya untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dll.
  • Pelayanan Residensial (Home Care). Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lanjut usia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini Apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan (medication record).
Kesimpulan

Citra Apotik dan Apoteker seluruhnya ditentukan oleh penilaian oleh pasien. Sebuah nilai positif dapat dikembangkan melalui perencanaan, tujuan, komunikasi, dan komitmen untuk pelayanan pasien.

Langkah-langkah dalam peluncuran sebuah program untuk meningkatkan citra Apotik dan Apoteker meliputi : 
  • Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari citra perusahaan saat ini
  • Menjelaskan kepada perusahaan yang mempunyai permintaan untuk suatu project
  • Menentukan suatu  tindakan yang menarik kepada  pasien
  • Menciptakan suatu gambaran yang spesifik kepada pasien
  • Mengkoordinasikan cara menyampaikan informasi untuk membangun citra yang diinginkan
Tujuan ini harus dimasukkan dalam sebuah pernyataan misi yang menguraikan kebijakan utama, mendorong tenaga kerja dan menjelaskan komitmen perusahaan untuk sebuah kualitas pelayanan pasien.

*Sumber : Nitya W.U.
Baca Juga :

Artikel Terkait