Kamis, 17 Agustus 2017

Pengertian, Macam, Klasifikasi, Kelas, Gambar dan Siklus Hidup Protozoa







Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggota protistaeukariotik. Protozoa berasal dari kata Bahasa Yunani "Protos" yaitu pertama dan zoom yaitu hewan.

Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu. Habitat protozoa yaitu ditempat yang berair yang kaya zat organik.

Contohnya amoeba proteus, baik air tawar maupun air asin ada yang hidup disolitaire bebas berenang di air, menempel di suatu tempat, parasit pada tanaman dan hewan maupun manusia sebagai simbiont.

Dan merugikan karena sebagai penyebab penyakit bahkan ada yang menguntungkan dikarenakan ikut membantu menghancurkan atau membusukkan organisme yang sudah mati.
  • Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti) sehingga substansi genetik atau kromosom terpisah dengan sitoplasma (karena ada pembatas dengan membran inti)
  • Selnya tidak memiliki dinding sel, namun jika lingkungan kurang baik dapat membentuk lapisan pelindung yang tergolong disebut kista
  • Bentuk sel umumnya tetap kecuali rhizopoda
  • Bersifat heterotrof artinya makanannya tergantung pada organisme lain (mencari makanan dengan fagositosis)
  • Dalam rantai makanan sebagai zooplankton
  • Memiliki bentuk tubuh yang berbeda padda tiap fase dalam siklus hidupnya
  • Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman yang dalam bentuk sista tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan, jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk sista.
  • Cista merupakan bentuk sel protozoa yang terhidrasi dan berdinding tebal mirip endospora
  • Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga secara konjugasi
  • Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu,bulu getar (cilia) dan bulu cambuk (flagel) atau dengan sel itu sendiri.
Klasifikasi

Berdasarkan strukturnya di bawah mikroskop:
  • Filum: Sarcomastigophora, contohnya trypanosoma sp.
  • Filum: Labyrinthomorpha, contohnya labyrinthula sp.
  • Filum: Myxozoa, contohnya ceratomyxa sp.
  • Filum: Microspora, contohnya encephalitozoon sp.
  • Filum: Ciliophora, contohnya Balantidium sp, Nyctoterus ovalis (hidup sebagai parasit pada organisme lain).
Berdasarkan alat gerak yang dimiliki protozoa dibedakan atas 4 kelas, yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata,

Rhizopoda

Rhizopoda atau Sarcodina yaitu protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang merupakan dari sitoplasma.

Misal amoeba, foraminifera, rabiolaria, arcella dan entamoeba coli. Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa kecil yang jernih dan bersifat amorf atau dapat berubah-ubah bentuknya.

Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo, yaitu:
  • Ordo lobosa, cirinya mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat perbedaan yang jelas antara ektoplasma dan endoplasma
  • Ordo Filose, cirinya mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan bercabang.
  • Ordo Helioza, cirinya mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
  • Ordo Foraminifera, cirinya mempunyai pseudopodia panjang dan halus
  • Ordo Radiolarien, cirinya mempunyai pseudopodia berupa benang halus yang tersusun radier dan bercabang cabang membentuk jala atau anyaman.
Rhizopoda

Struktur tubuhnya terdapat bagian nukleus, vakuola makanan, sitoplasma dan lainnya.

Bagian hidup bebas terdapat vakuola kontraktil (terdapat pada semua rhizopoda air tawar) sementara hewan parasit tidak ada.

Vakuola kontraktil berfungsi sebagai Osmoregurator atau Pengatur keseimbangan air tapi dapat juga berfungsi sebagai alat ekskresi.

Apa Itu Protozoa ? Disini Pembahasan Lengkapnya !

Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silicon (contoh radiolarian) atau kalsium karbonat (missal voraminifera).

Keduanya di laut, jika hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama sehingga dapat berubah menjadi fosil.

Anggota kelas rhizopoda melakukan perkembangbiakan dengan pembelahan biner dan pencernaan makanan dilakukan secara internal pada vakuola makanan, sedangkan respirasinya dilakukan secara difusi.

Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian yang ditimbulkan:
  • Entamoeba histolytica menyebabkan disentri amuba
  • Entamoeba gingigvalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut sehingga mengakibatkan radang gusi (gingivitis)
  • Entamoeba coli membantu pembentukan Vit K
  • Radiolaria sp, endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok
  • Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi
Klasifikasi contoh parasit rhizopoda :

Entamoeba histolytica. Klasifikasi:
  • Kingdom: Amoebozoa
  • Filum: Archamoebae
  • Kelas: Tubulinea
  • Ordo: Amoebida
  • Famili: Entamoebabidae
  • Genus: Entamoeba
  • Spesies: E.histolytica

Siklus hidup Entamoeba histolytica

Siklus Hidup

Siklus hidup dimulai dari manusia menelan makanan/minuman yang terkontaminasi oleh parasit tersebut, di lambung parasit tersebut tercerna, tinggal bentuk kista yang berinti empat (kista masak) yang tahan terhadap asam lambung masuk ke usus.

Disini karena pengaruh enzym usus yang bersifat netral dan sedikit alkalis, dinding kista mulai melunak, ketika kista mencapai bagian bawah ileum atau caecum terjadi excystasi menjadi empat amoebulae.

Amoebulae tersebut bergerak aktif, menginvasi jaringan dan membuat lesi di usus besar kemudian tumbuh menjadi trophozoit dan mengadakan multiplikasi disitu, proses ini terutama terjadi di caecum dan sigmoidorectal yang menjadi tempat habitatnya.

Dalam pertumbuhannya amoeba ini mengeluarkan enzym proteolytic yang melisiskan jaringan di sekitarnya kemudian jaringan yang mati tersebut diabsorpsi dan dijadikan makanan oleh amoeba tersebut.

Amoeba yang menginvasi jaringan menjalar dari jaringan yang mati ke jaringan yang sehat, dengan jalan ini amoeba dapat memperluas dan memperdalam lesi yang ditimbulkannya, kemudian menyebar melalui cara percontinuitatum, hematogen ataupun lymphogen mengadakan metastase ke organ-organ lain dan menimbulkan amoebiasis di organ-organ tersebut.

Metastase tersering adalah di hepar terutama lewat hematogen.

Setelah beberapa waktu oleh karena beberapa keadaan, kekuatan invasi dari parasit menurun juga dengan meningkatnya pertahanan dan toleransi dari host maka lesi mulai mengadakan perbaikan.

Untuk meneruskan kelangsungan hidupnya mereka lalu mengadakan encystasi, membentuk kista yang mula-mula berinti satu, membelah menjadi dua, akhirnya menjadi berinti empat kemudian dikeluarkan bersama-sama tinja untuk membuat siklus hidup baru bila kista tersebut tertelan oleh manusia.

Parasit ini mengalami fase pre dan meta dalam daur hidupnya yaitu :
  • Trophozoit - Precyste - Cyste - Metacyste - Metacyste Trophozoit.
Trophozoit yang mengandung beberapa nukleus (uni nucleate trophozoit) kadang tinggal di bagian bawah usus halus, tetapi lebih sering berada di colon dan rectum dari orang atau monyet serta melekat pada mukosa.

Hewan mamalia lain seperti anjing dan kucing juga dapat terinfeksi. Trophozoit yang motil berukuran 18-30 um bersifat monopodial (satu pseudopodia besar).

Cytoplasma yang terdiri dari endoplasma dan ektoplasma, berisi vakuola makanan termasuk erytrocyt, leucocyte, sel epithel dari hospes dan bakteria.

Di dalam usus trophozoit membelah diri secara asexual. Trophozoit menyusup masuk ke dalam mukosa usus besar di antara sel epithel sambil mensekresi enzim proteolytik.

Di dalam dinding usus tersebut trophozoit terbawa aliran darah menuju hati, paru, otak dan organ lain.

Hati adalah organ yang paling sering diserang selain usus. Di dalam hati trophozoit memakan sel parenkim hati sehingga menyebabkan kerusakan hati.

Invasi amoeba selain dalam jaringan usus disebut amoebiasis sekunder atau ekstra intestinal. Trophozoit dalam intestinal akan berubah bentuk menjadi precystic.

Bentuknya akan mengecil dan berbentuk spheric dengan ukuran 3,5-20 um.

Bentuk cyste yang matang mengandung kromatoid untuk menyimpan unsur nutrisi glycogen yang digunakan sebagai sumber energi.

Cyste ini adalah bentuk inaktif yang akan keluar melalui feses. Cyste sangat tahan terhadap bahan kimia tertentu.

Cyste dalam air akan bertahan sampai 1 bulan, sedangkan dalam feses yang mengering dapat bertahan sampai 12 hari.

Bila air minum atau makanan terkontaminasi oleh cyste E. histolytica, cyste akan masuk melalui saluran pencernaan menuju ileum dan terjadi excystasi, dinding cyste robek dan keluar amoeba “multinucleus metacystic” yang langsung membelah diri menjadi 8 uninucleat trophozoit muda disebut “amoebulae”.

Amoebulae bergerak ke usus besar, makan dan tumbuh dan membelah diri asexual.

Multiplikasi (perbanyakan diri) dari spesies ini terjadi 2 kali dalam masa hidupnya yaitu membelah diri dengan “binary fission” dalam usus pada fase trophozoit dan pembelahan nukleus yang diikuti dengan cytokinesis dalam cyste pada fase metacystic.

Penyakit yang ditimbulkan : Disentri amoeba.

Entamoeba coli. Klasifikasi Ilmiah:
  • Kindom: Protozoa
  • Filum: Sarcomastigophora
  • Kelas: Lobosasida
  • Ordo: Amoebidorida
  • Famili: Endamoebidae
  • Genus: Entamoeba
  • Spesies: Entamoeba coli
Siklus hidup

Siklus hidup Entamoeba coli

Daur hidupnya sama dengan Entamoeba histolytica. Hospesnya adalah manusia, monyet, dan babi.

Hidupnya di dalam rongga usus besar. Pseudopodium lebar dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat.

Cara berkembang biaknya adalah belah pasang.Pada stadium kista, kista berbentuk bulat, lonjong dengan ukuran 15 mikron.

Dinding kista tebal berwarna hitam dalam tinja biasanya kista berinti dua atau delapan.

Pada stadium trofozoit berukuran 15-30 mikron, stadium trofozoit biasanya ditemukan dalam tinja lembek atau cair.

Protozoa ini bersifat tidak pathogen

Entamoeba gingivalis. Klasifikasi ilmiah:
  • Kingdom: Amoebozoa
  • Filum: Amoebozoa
  • Kelas: Archmoebae
  • Ordo: Amoebidorida
  • Famili: Endamoebidae
  • Genus: Entamoeba
  • Spesies: Entamoeba gingivalis
Siklus hidup

Siklus hidup Entamoeba gingivalis

Entamoeba gingivalis diperkirakan makan mikroorganisme lainnya. Yakni bakteri, leukosit dan eritrosit.

Dalam aspek Entamoeba gingivalis memiliki hubungan simbiotik dengan tuan rumah. Dengan kata lain, tuan rumah menyediakan rumah dan makanan untuk Entamoeba gingivalis.

Pada gilirannya mikroorganisme membantu untuk menjaga tingkat lain (yang berpotensi membahayakan) organisme berkurang.

Melihat dari sudut pandang, Entamoeba gingivalis sangat membantu.

Tahap Kista: Entamoeba gingivalis seperti semua Entamoeba dalam hal ini memiliki dua tahap dalam siklus hidupnya. Salah satu tahap adalah tahap kista.

Tahap ini juga kadang-kadang disebut tahap infektif. Itulah waktu ketika ada kemungkinan akan menyebar dari satu host ke yang lain.

Organisme ini lebih kecil selama fase ini dan menghabiskan waktu makan dan menyimpan energi.

Tahap Tropozoit: Tahap lain dalam siklus hidup dari Entamoeba gingivalis merupakan tahap tropozoit.

Selama fase ini, organisme bereproduksi. Seperti kerabat amoeba, Entamoeba gingivalis mereproduksi dengan memisahkan itu sendiri.

Ini fase dari siklus hidup Entamoeba gingivalis dapat terlihat karena ukuran membengkak organisme dan menjadi memanjang.

Ini menjadi dua organisme yang terpisah yang, pada awalnya, terhubung.

Penyakit yang ditimbulkan : Gingivitis

Mastigophora

Semua organisme yang tergolong flagellate memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak.  

Memiliki dinding  tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relative tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1 mm.

Memiliki inti dan pada beberapa spesies memiliki kloroplas dengan klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang termasuk pada golongan phytonagellata.

Mastigophora

  • Golongan phytonagellata, misalnya euglena viridis, Volvax globator (punya kemampuan asimilasi dengan karbon), Noctiluca milaris
  • Golongan zooflagellata, misalnya trypanosoma gambiense, trypanosome rhodesience, trypanosoma cruze
Bagi anggota kelas mastigophora yang hidup bebas memiliki vakuola kontraktil, sementara yang berupa parasit tidak memiliki.

Respirasi maupun ekresinya dilakukan secara difusi oleh permukaan tubuh. Cara reproduksi mastigophora yaitu:
  • Vegetatif: Pembelahan biner secara longiditudinal contohnya euglena viridis
  • Generatif: terjadi pada flagellata berkoloni, misalnya volvox sp.
Proses reproduksi:
  • Sperma x ovum → Fertilisasi → Zigot → Zigosphora → Zoosphora → Individu baru
Pencernaan dilakukan dengan gerakan flagel sehingga menimbulkan aliran yang mendorong makanan kearah sel untuk ditelan melalui mulut lalu cytotopharynx dan dicernakan pada makanan vakuola.

Pada flagellate saprophytic nutrition (hidup dengan menghancurkan benda benda di sekitarnya) pencernaan dilakukan dengan absorbsi.

Mastigophora yang bersifat parasit genus trypanosome dan genus trichomonas:
  1. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiemse, merupakan parasit dalam plasma darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur. Di Afrika penularan dilakukan oleh lalat tse-tse yaitu glosina palpalis.
  2. Trypanosoma cruzi,penyakit chages di Amerika 
  3. Trypanosoma evansi, penyakit sura pada hewan
  4. Trypanosoma brucei, penyakit nagana pada sapi dan kerbau
  5. Trypanosoma Vaginalis, penyebab keputihan pada vagina wanita
  6. Trypansoma foetus, parasit pada vagina sapi
Klasifikasi contoh parasit

Trypanosoma brucei. Klasifikasi Ilmiah :
  • Kingdom: Protista
  • Phylum: Sarcomastigophora
  • Class: Zoomastigophora
  • Order: Kinetplastida
  • Family: Trypanosomatidae
  • Genus: Trypanosoma
  • Species: Trypanosoma brucei
Siklus Hidup

Siklus hidup Trypanosoma brucei

Siklus hidup pada tubuh manusia dimulai dengan infeksi Flagellata ini dalam bentuk metacyclic trypanosoma melalui gigitan Glossina spp.

Mula-mula bentuk metacyclic trypanosoma atau trypomastigote ini berubah bentuk menjadi bentuk yang ramping dan panjang.

Bentuk ini kemudian mulai membelah diri dan menjadi trypanosomal dewasa yang ikut dalam peredaran darah ke seluruh tubuh terutama otak.

Selanjutnya bentuk tadi dapat berubah menjadi bentuk agak memendek dan akhirnya menjadi bentuk gemuk pendek tanpa flagella.

Bentuk gemuk pendek tanpa flagella ini merupakan bentuk yang infeksius bagi lalat.

Pada saat berbentuk ramping dan panjang, mitochondria flagellata ini tidak aktif dan akan menjadi aktif saat berubah bentuk menjadi gemuk pendek.

Dalam tubuh manusia mitochondria tadi banyak mengandung enzim, tetapi tidak lagi aktif bila telah berada dalam perut lalat.

Siklus dalam tubuh Glossina spp dimulai saat lalat ini menghisap darah penderita dan memasukkan bentuk infeksius ke dalam perutnya dan menjadi trypomastigote.

Trypomastigote ini dalam perut lalat mulai membelah diri dan berubah menjadi epimastigote atau crithidial form di dalam kelenjar ludahnya.

Bentuk ini kemudian berubah lagi menjadi metacyclic trypanosoma yang merupakan anterior station parasite dan infeksius.

Dibutuhkan waktu sekitar 2 – 5 hari untuk berubah dari crithidial form menjadi metacyclic trypanosoma.

Dari sini siklus pada manusia dapat dimulai lagi bilamana lalat yang terinfeksi menggigit manusia.

Diperkirakan siklus dalam tubuh lalat membutuhkan waktu 18 – 35 hari sebelum Flagellata tadi menjadi infeksius.

Siklus hidup Trypanosoma brucei lebih sederhana dibandingkan Trypanosoma cruzi dari segi morfologi Flagellata nya.

Bentuk-bentuk yang dikenal hanyalah bentuk crithidial form yang ada baik pada manusia maupun lalat dan bentuk metacyclic trypanosoma yang hanya ada pada lalat serta bentuk trypanosomal dewasa yang ada manusia saja.

Penyakit yang ditimbulkan: Penyakit tidur di Afrika.

Trypanosoma gambiense. Klasifikasi Ilmiah:
  • Kingdom: Protista
  • Phylum: Sarcomastigophora
  • Class: Zoomastigophora
  • Order: Kinetplastida
  • Family: Trypanosomatidae
  • Genus: Trypanosoma
  • Species: Trypanosoma gambiense
Siklus hidup Trypanosoma gambiense

Siklus Hidup

Pada waktu darah mamalia dihisap, oleh lalat tse tse yang infektif (genus Glossina) maka akan memasukkan metacyclic trypomastigotes kedalam jaringan kulit.
  • Parasit–parasit akan masuk ke dalam sistem lymphatic dan ke dalam aliran darah.(1).
  • Di dalam tubuh tuan rumah, mereka berubah menjadi trypomastigotes di dalam aliran darah.(2).
  • Dan ini akan dibawa ke sisi lain melalui tubuh, cairan darah kaya yang lain (e.g., lymph, spinal fluid), dan berlanjut bertambah banyak dengan binary fission.(3).
  • Segala siklus hidup dari African Trypanosomes telah ditampilkan pada tingkat ektra seluler. Lalat tsetse menjadi infektif dengan trypomastigotes dalam aliran darah ketika mengisap darah mamalia yang terinfeksi (4).(5).
  • Pada alat penghisap lalat parasit berubah menjadi procyclic trypomastigotes, bertambah banyak dengan binary fission (6).
  • Meninggalkan alat penghisap, dan berubah menjadi epimastigotes (7).
  • Air liur lalat kaya akan epimastigotes dan pertambahan banyak berlanjut dengan  binary fission (8). Siklus dalam tubuh lalat berlangsung selama kurang lebih 3 minggu.
Manusia merupakan reservoir utama untuk Trypanosoma gambiense, tetapi spesies ini dapat selalu ditemukan pada binatang.

Penyakit yang ditimbulkan: Penyakit tidur di Afrika.

Trypanosoma cruzi. Klasifikasi Ilmiah
  • Kingdom: Protista
  • Phylum: Sarcomastigophora
  • Class: Zoomastigophora
  • Order: Kinetplastida
  • Family: Trypanosomatidae
  • Genus: Trypanosoma
  • Species: Trypanosoma Cruzi
Siklus Hidup

Siklus hidup Trypanosoma cruzi

Melalui stadium promastigot dan epimastigot parasit ini masuk ke aliran darah dan berubah menjadi stadium tripomastigot kemudian terjadi parasitemia yang memberi gejala toksik.

Parasit masuk ke alat–alat dalam yang mengandung sel RE sehingga menyebabkan terjadinya gejala splenomegali, hepatomegali dan limfate deropati, juga terjadi kelainan pada sumsum tulang karena penuh dengan parasit.

Penderita sakit berat, demam dan sering ada gejala jantung sehingga penderita meninggal pada stadium akut ini.

Hal ini biasanya terjadi pada anak, pada orang dewasa penyakitnya dapat menahun.

Vektor triatoma yang infekstif (atau “kissing” bug) mengambil darah dan sekaligus mengeluarkan trypomastigotes dalam tinja.
  • Trypomastigotes masuk dalam tubuh manusia melalui membrane mukosa, atau konjungtiva (1).
  • Spesies tratoma yang biasanya menjadi vector di antaranya adalah, Rhodinius, and Panstrongylus. Masuk ke dalam tubuh host, trypomastigotes masuk dalam cells, dimana akan berubah menjadi amastigotes dalam sel (2).
  • Amastigotes memperbanyak diri dengan cara binary fission (3).
  • Berubah menjadi trypomastigotes, dan selanjutnya masuk ke sirkulasi darah (4). 
  • Trypomastigotes menginfek sel jaringan dan berubah bentuk pada intra sel menjadi amastigotes dan siap ditularkan. Manifestasi klinik terjadi dari siklus infeksi ini. Di saluran darah trypomastigotes tidak memperbanyak diri (berbeda dengan African trypanosomes). Memperbanyak diri terjadi ketika parasit masuk pada sel atau termakan bersama vector. Infeksi The “kissing” bug terjadi pada manusia atau darah binatang dalam proses sirkulasi (5).
  • Trypomastigotes berubah menjadi epimastigotes dalam lambung vektor setelah tertelan dari manusia (6).
  • Parasit memperbanyak diri dan berubah bentuk di lambung vektor (7).
  • Dan berubah menjadi metacyclic trypomastigotes yang infektif dalam hindgut (8).
Mekanisme Transmisi

Vektor penghisap darah yang terinfeksi misalnya species Reduviidae (kutu berhidung mancung, kissing bugs), terutama berbagai species dari genera Triatoma, Rhodnius, Panstrongylus pada kotorannya ditemukan trypanosoma.

Kutu ini membuang kotorannya pada saat mereka menghisap darah manusia atau mamalia lain sehingga terinfeksi karena kotoran segar dari serangga yang terinfeksi tersebut.

Penularan dapat juga terjadi melalui transfusi darah.

Penyakit yang ditimbulkan : Penyakit chagas.

Leishmania donovani. Klasifikasi Ilmiah
  • Kingdom: Protista
  • Phylum: Sarcomastigophora
  • Class: Zoomastigophora
  • Order: Kinetplastida
  • Family: Trypanosomatidae
  • Genus: Leishmania
  • Species: Leishmania donovani
Siklus Hidup

Leishmania donovani adalah salah satu dari ketiga spesies penting terutama bagi kesehatan manusia dari genus Leishmania.

Leishmania donovanimerupakan protozoa penyebab leishmaniasis visceral (kala-azar).

Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Leishmania donovani dan ditularkan ke manusia oleh lalat pengisap darah, Phlebotomus argentipes sebagai hospes perantara di dalam siklus hidupnya.

Pada waktu lalat Phlebotomus menghisap darah penderita leishmaniasis, stadium amastigot terhisap dan di lambung Phlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke proboscis.

Infeksi terjadi dengan tusukan lalat Phlebotomus yang memasukkan stadium promastigot melalui probosisnya ke dalam badan manusia.

Stadium promastigot, berkembang biak dengan cepat secara belah pasang longitudinal dan menjadi banyak dalam waktu 3–5 hari.

Kemudian stadium promastigot bermigrasi melalui esofagus dan faring ke saluran hipofaring yang terdapat dalam probosis lalat.

Stadium promastigot ini adalah stadium infektif dan dapat ditularkan kepada manusia bila lalat tersebut menghisap darahnya.

Apabila lalat tersebut menggigit manusia dan menghisap darahnya, stadium promastigot masuk ke dalam sel makrofag dan berubah menjadi stadiumamastigot, selanjutnya stadium amastigot ini berkembang biak lagi secara belah pasang longitudinal dan seterusnya hidup di dalam sel (intraseluler).

Transmisi dapat terjadi secara kontak langsung melalui luka gigitan lalat. Parasit pada tubuh manusia hidup secara intraselular di darah, yaitu dalam selretikulo-endotel (RE) sebagai stadium amastigot yang disebut dengan Leishmania donovan.

Parasit ini berkembang biak secara belah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit, dan mengakibatkan sel tersebut pecah.

Stadium amastigot sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain, selanjutnya stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang dan kelenjar limpe viseral.

Mekanisme transmisi

Leishmaniasis adalah infeksi zoonosis menular ke manusia oleh gigitan dari agas perempuan.

Ada sekitar 300 spesies agas, yang hanya 30 telah positif diidentifikasi sebagai vektor untuk Leishmaniasis, terutama dari agas phlebotomine.

Transmisi leishmaniasis terjadi dalam siklus (manusia / mamalia - agas - manusia) yang dimulai dengan agas menelan bentuk non-patogen parasit dari reservoir yang hidup, yang dapat menjadi mamalia kecil atau manusia.

Setelah masuk sandfly, perubahan parasit ke bentuk menular. Yang agar sama menggigit tuan rumah tidak curiga dan kemudian mengirimkan formulir menular ke host.

Di dalam host, parasit menjadi tidak menular, mengalihkan, dan menunggu vektor lain untuk mengirimkan itu.

Pada akhirnya, baik manusia dan agas adalah waduk, hanya untuk berbagai bentuk parasit.

Co-morbiditas dengan HIV telah menjadi perhatian utama karena jarum-sharing dapat mengakibatkan penularan antara manusia, dengan jarum menjabat sebagai fomites untuk parasit.

Leismania tropica. Klasifikasi Ilmiah
  • Kingdom: Protista
  • Phylum: Sarcomastigophora
  • Class: Zoomastigophora
  • Order: Kinetplastida
  • Family: Trypanosomatidae
  • Genus: Leishmania
  • Species: Leishmania tropica
Siklus Hidup:
  • Sandfly menggigit kulit manusia dan menginfeksikan fase promastigote pada protozoa ke dalam inang
  • Macrophage akan memphagositosit promastigote
  • Di dalam Macrohage, promastogote akan berkembang menjadi Amastigote
  • Amastigote terus memperbanyak diri di dalam sehingga macrophage pecah dan terjadi penyebaran pada macrophage lain
  • (Fase pada Sandfly) Sandfly menggigit manusia yang terinfeksi, tahap amastogote di manusia
  • Berkembangbiak dan bertambah banyak di usus lalat pasir
  • Amastigote kemudian akan berkembang ke tahap selanjutnya yaitu tahap promastigote di dalam midgut
  • Dari midgut akan masuk menuju kelenjar ludah sandfly.
Siklus hidup Leishmania tropica adalah identik dengan parasit terkait lainnya dari genis yang sama dan meliputi baik sebuah amastigote dan tahap promastigote.

Pasir lalat menyuntikkan tahap infektif promastigote. Tahap promastigote dianggap bagian dari tahap infeksi, di mana lalat pasir menginfeksi host dengan parasit melalui makan.

Amastigote ini merupakan bagian dari jaringan tahap di mana parasit mengubah setelah ditelan oleh makrofag seseorang.

Mekanisme Tranmisi

Parasit yang ada di organ seperti hati dan limpa tidak dapat diakses untuk lalat pasir.

Amastigotes adalah parasit intraseluler ditemukan di phagolysosomes makrofag dan fagosit lain dan penyerapan mereka oleh lalat pasir bloodfeeding dibantu oleh aksi pemotongan dari mulut.

Jadi lalat pasir pengumpan kolam yang berarti mereka memasukkan gergaji seperti mereka mulut ke dalam kulit, dan mengagitasi mereka untuk menghasilkan luka kecil di mana darah mengalir dari kapiler superfisial.

Penyakit yang ditimbulkan : Penyakit kulit

Sporozoa

Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah nucleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil. 

Disebut sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora. Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit, sehingga makanan diambil secara langsung dari hospesnya.

Memiliki inti dan pada melakukan pembelahan ganda, inti membelah berulang ulang, setiap inti membentuk pembungkusnya dan akhirnya dihasilkan individu anak yang cukup banyak.

Sporozoa tersebut melakukan respirasi dan ekskresi secara difusi.

Pembiakan secara vegetative (aseksual) disebut juga skizogoni dan secara generative (seksual) disebut sporogoni.

Secara vegetative yaitu melalui pembelahan berganda sehingga banyak dihasilkan individu anak.

Secara generatif yaitu melalui pergiliran keturunan antara fase vegetative pada tubuh manusia dan fase generatif pada tubuh hospes perantara yaitu seperti Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk anopheles betina.

Klasifikasi:

Sub kelas telesporodia
  • Ordo gregarinidia, Contohnya monocystis sp.
  • Ordo coccidian, Contohnya eimeria sp.
  • Ordo hemosporidia, Contohnya plasmodium sp.
Sub kelas Neosporidia
  • Ordo myxosporidia, Contohnya myxidium
  • Ordo sarcosporidia, Contohnya sarcocystis
Perkembangbiakan atau siklus hidupnya dapat dibagi atas 3 stadium:
  1. Schizogoni, terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang.
  2. Sporogoni, pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif.
  3. Gamogoni/Gametogenesis, tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.
Genus Plasmodium
  • Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam.
  • Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.
  • Plasmodiumfalcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.
  • Plasmodium ovale, disebut malaria ovale tertian, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertian yang disebabkan Plasmodium vivax.
  • Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang mengakibatkan kematian janin.
Klasifikasi contoh parasit 

Plasmodium vivax. Klasifikasi:
  • Kingdom: Protista
  • Filum: Apiomplexa
  • Kelas: Aconoidasida
  • Ordo: Haemosporida
  • Famili: Plasmodiidae
  • Genus: Plasmodium
  • Spesies: P.vivax
Siklus/daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang makhluk hidup:
  1. Tubuh manusia
  2. Tubuh nyamuk Anopheles betina
Siklus/daur hidup Plasmodium

Keterangan:
  • Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
  • Bersama aliran darah sporozoit menuju hati selama ± 3 hari.
  • Sporozoit membelah menjadi 8-32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
  • Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
  • Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi, maka makrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
  • Di dalam kelenjar lidah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Lalu terjadi fertilisasi di saluran pencernaan sehingga terbentuklah zigot.
  • Zygot berkembang menjadi ooginet masuk ke usus untuk mendapatkan makanan.
  • Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk ookista.
  • Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel lengkap dinamakan sporozoit.
  • Ookista matang akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
  • Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit kedalam darah.
Plasmodium ovale

Klasifikasi Ilmiah :

  • Kingdom: Protista
  • Phylum: Apicomplexa 
  • Class: Sporozoasida
  • Order: Eucoccidiorida
  • Family: Plasmodiidae
  • Genus: Plasmodium
  • Species: Plasmodiumovale
Siklus Hidup

Terinfeksi malaria nyamuk Anopheles betina inoculates sporozoit ke dalam host manusia selama makan darah.

Sporozoit menginfeksi sel-sel hati dan matang menjadi skizon, yang pecah dan melepaskan merozoit (exo - erythrocyticskizogoni).

Pada P. vivax dan P. ovale tahap tidur (hypnozoites) dapat bertahan dalam hati selama berminggu-minggu , atau bahkan bertahun-tahun.

Merozoit menginfeksi sel darah merah. Trofozoit tahap cincin tumbuh menjadi skizon, yang pecah melepaskan merozoit (skizogonierythrocytic).

Beberapa parasit berdiferensiasi menjadi tahap erythrocytic seksual (gametosit). Gametosit tertelan oleh nyamuk Anopheles selama makan darah.

Mikrogamet menembus makrogamet menghasilkan zigot dalam perut nyamuk. Zigot menjadi ookinetes dan menyerang dinding midgut mana mereka berkembang menjadi ookista.

Ookista tumbuh, pecah, dan sporozoitrilis, yang membuat jalan mereka ke kelenjar ludah nyamuk (siklus sporogonic).

Morfologi plasmodium ovale sedikit mirip dengan plasmodium vivax namun perubahan pada eritrosit yang dihinggapi parasit mirip dengan plasmodium vivax.

Trofozoit muda berukuran kira-kira 2 mikron (1/3) eritrosit). Titik-titik Schuffner (disebut juga titik James) terbentuk sangat dini dan tampak jelas.

Stadium trofozoit berbentuk bulat dan kompak dengan granula pigmen yang lebih kasar tetapi tidak sekasar pigmen P. Malariae.

Pada stadium ini eritrosit agak membesar dan sebagian besar berbentuk lonjong (oval) dan pinggir eritrosit bergerigi pada salah satu ujungnya dengan titik-titik schuffner yang menjadi lebih banyak.

Stadium preeritrosit mempunyai periode prepaten 9 hari, skizon hati besarnya 70 mikron dan mengandung 15.000 merozoit.

Perkembangan siklus eritrosit aseksual pada P.O cvale hampir sama dengan P. vivax dan berlangsung 50 jam.

Stadium skizon berbentuk bulat dan bila matang, mengandung 8-10 merozoit yang letaknya teratur di tepi mengelilingi granula pigmen yang berkelompok di tengah.

Stadium gametozit betina (makrogametosit) bentuknya bulat mempunyai inti kecil, kompak dan sitoplasma berwarna biru.

Gametosit jantan (mikrogametosit) mempunyai inti difus, sitoplasma berwarna pucat kemerah-merahan, berbentuk bulat.

Pigmen dalam Ookista berwarna coklat/tengguli tua dan granulanya mirip dengan yang tampak pada Plasmodium malariae.

Siklus sporogoni dalam nyamuk anopheles memerlukan 12-14 hari pada suhu 27°C.

Penyakit yang ditimbulkan: Malaria ovale tertiana

Plasmodium malariae. Klasifikasi Ilmiah :
  • Filum: Apicomplexa
  • Kelas: Aconoidasida
  • Ordo: Haemosporida
  • Famili: Plasmodiidae
  • Genus: Plasmodium
  • Spesies: Plasmodium malariae
Siklus hidup Plasmodium malariae

Siklus hidup Plasmodium malariae

Plasmodium mengalami siklus hidup dalam dua tahapan, yaitu tahap seksual dan aseksual.
Tahap seksual terjadi dalam tubuh nyamuk, sedangkan tahap aseksual terjadi dalam tubuh manusia.

Siklus hidup Plasmodium adalah sebagai berikut:

→ Nyamuk Anopheles menggigit orang yang menderita malaria dan menyebabkan perpindahan gametosit Plasmodium ke tubuh nyamuk

→ Gametosit jantan dan gametosit betina akan menyatu (terjadi fertilisasi) di dalam tubuh nyamuk sehingga terbentuk zigot

→ Zigot akan berkembang menjadi oosista di dinding perut nyamuk. Sporozoit akan berkembang di dalam oosista tersebut. Setelah terbentuk banyak, sporozoit akan keluar dari oisista dan bergerak menuju kelenjar ludah nyamuk

→ Nyamuk akan menggigit orang sehat dan menyebabkan perpindahan sporozoit Plasmodium ke dalam tubuh orang tersebut

→ Sporozoit masuk ke dalam hati orang tersebut dan membelah berkali-kali membentuk merozoit. Kemudian merozoit akan menuju sel darah merah, menembus masuk, dan hidup di dalamnya.

→ Merozoit dalam sel darah merah akan membelah secara aseksual menghasilkan merozoit baru dalam jumlah banyak.

Dalam interval waktu tertentu (kira-kira 48 atau 72 jam), merozoit akan keluar dari sel darah sehingga menyebabkan sel darah tersebut pecah.

Pecahnya sel darah merah inilah yang menyebabkan penderita malaria mengalami demam dan menggigil

→ Beberapa merozoit akan menginfeksi sel darah baru, sedangkan merozoit lainnya akan membentuk gametosit baru.

Gametosit ini akan terbawa oleh nyamuk yang menggigit penderita tersebut dan siklus terulang kembali.

Penyakit yang ditimbulkan : Malaria quartana

Toxoplasma gondii

Klasifikasi ilmiah:
  • Kerajaan: Protista
  • Filum: Apicomplexa
  • Kelas: Conoidasida
  • Ordo: Eucoccidiorida
  • Famili: Sarcocystidae
  • Genus: Toxoplasma
  • Spesies: Toxoplasma gondii

Toxoplasma gondii

Siklus Hidup

Kucing merupakan induk semang utama atau induk semang akhir dari infeksi Toxoplasma gondii. 

Selain itu, dalam siklus hidup T. gondii juga melibatkan induk semang antara yaitu pada hampir semua hewan berdarah panas termasuk manusia dan burung.

Lalat dan kecoa dapat bertindak sebagai vektor mekanik.

Perkembangbiakan T. gondii pada kucing terjadi secara seksual, sedangkan pada hewan berdarah panas lainnya perkembangbiakannya terjadi secara aseksual (endodiogeni, endopoligeni).

Penularan T. gondii dapat terjadi secara kongenital dan dapatan.

Penularan secara kongenital merupakan penularan dari induk ke anaknya melalui plasenta, sedangkan penularan dapatan terjadi karena individu hewan memakan daging yang mengandung takizoit atau bradizoit, serta dapat juga melalui makanan yang tercemar ookista.

Kucing dapat terinfeksi karena memakan makanan atau daging yang mengandung takizoit (psudokista) atau bradizoit (kista) yang biasanya terdapat pada rodensia (tikus) yang terinfeksi T. gondii.

Selain itu, kucing juga dapat terinfeksi T. gondii melalui memakan makanan mengandung ookista. 

Memakan daging yang mengandung bradizoit yang matang merupakan tahap yang paling penting dalam menghasilkan sejumlah besar ookista dibandingkan dengan infeksi melalui tahap yang lain. 

Daging mengandung kista (bradizoit) yang telah dimakan oleh kucing akan masuk ke dalam lambung dan di lambung dinding kista (bradizoit) akan dicerna, kemudian bradizoit akan dilepaskan di epitel usus.

Bradizoit yang telah dilepaskan di epitel usus akan segera memulai siklus schizogonous dimana bradizoit berubah menjadi skizon dan kemudian skizon akan berubah menjadi makrogametosis dan mikrogametosis, proses ini disebut gametogonous.

Makrogametosis dan mikrogametosis bersatu kemudian berubah menjadi zigot. Zigot akan berubah menjadi ookinet dan akhirnya menjadi ookista.

Ookista ditemukan di dalam feses kucing setelah 4-5 hari setelah infeksi. Setelah 2-3 hari, ookista akan mengadakan sporulasi membentuk sporokista.

Sporokista ini merupakan sumber infeksi berbagai hewan berdarah panas lainnya.

Selama siklus ini di dalam mukosa usus, T. gondii dapat juga menginvasi ke organ yang lain (ekstra-intestinal) dalam bentuk takizoit dan bradizoit, proses ini sama seperti pada induk semang antara.

Siklus infeksi T. Gondii pada induk semang antara disebut dengan siklus extra-intestinal yang menghasilkan bentuk takizoit dan bradizoit.

Infeksi T. Gondii pada induk semang antara terjadi melalui dua jalur diantaranya:
  • Induk semang antara yang memakan makanan yang mengandung ookista.
  • Ookista akan masuk ke dalam saluran pencernaan dan berkembang menjadi sporozoit. Sporozoit akan berkembang menjadi takizoit dan secara cepat akan melakukan penetrasi ke dinding intestinal dan menyebar ke berbagai jaringan melalui peredaran darah (rute haematogenous).
Bentuk takizoit merupakan tahap invasif dan proliferatif, dimana takizoit masuk ke dalam sel dan melakukan perbanyakan (multifikasi) secara aseksual di dalam vakuola sel melalui proses budding (tunas) atau endodiogeni (dua sel anak dibentuk dalam sel induk dan kemudian memecah keluar dengan cara merusaknya).

Ketika 8-16 takizoit telah terakumulasi pada sel yang ruptur (pecah/rusak), maka takizoit akan menginfeksi sel baru.

Tahap ini disebut dengan fase toxoplasmosis akut.

Inang antara yang dapat bertahan terhadap terinfeksi dan memproduksi antibodi yang dapat mengakibatkan kemampuan invasif dari takizoit menjadi terbatas, akan mengakibatkan pembentukan kista di berbagai jaringan (otak, otot, hati dan paru-paru) yang mengandung beribu bradizoit karena bradizoit melakukan perbanyakan (multifikasi) secara aseksual melalui proses endodiogeni. 

Multifikasi pada bradizoit terjadi secara lambat. Tahap ini disebut dengan fase toxoplasmosis kronis. 

Kista yang mengandung bradizoit merupakan bentuk laten, dimana multifikasi terjadi akibat dari respon immun indung semang.

Apabila immunitas menjadi berkurang atau menurun, kista akan ruptur dan melepaskan bradizoit.
  • Infeksi yang terjadi karena induk semang antara memakan makanan yang mengandung bradizoit atau takizoit pada induk semang antara lainnya.
  • Pada karnivora dan manusia infeksi terjadi karena memakan daging yang mentah atau kurang matang.
Siklus hidup T. Gondii karena memakan makanan yang mengandung bradizoit atau takizoit sama dengan siklus hidup karena infeksi melalui makanan mengandung ookista, dimana bradizoit atau takizoit akan berkembang menjadi T. Gondii yang tinggal di dalam sel-sel tubuh.

Sel-sel yang disenangi adalah sel-sel endotel saluran pencernaan dan paru-paru, sel otot, sel hati, sel jantung, sel otak dan sel selaput foetus.

Penyakit yang ditimbulkan: Penyakit toxo atau toksoplasmosis

Ciliata

Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa spesies intinya lebih dari satu, contoh Paramecium Aurelia.

Hidup ditempat-tempat yang berair misalnya sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organil.

Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak ada. Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.

Ciliata

Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan.

Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel.

Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.

Anggota ciliata ada yang hidup bebas seperti Paramexium candatum dan ada pula yang hidup sebagai parasit seperti Nyctoterus ovalisdan Balantidium coli.

Perkembangbiakan ciliate dilakukan dengan cara:

1. Asexual

Asexual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst.

Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronukleus.

2. Sexual (konjugasi)

Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi.

Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronekleus.

Mikronekleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya. 

Perkembangbiakan Ciliate dengan Sexual (konjugasi)

Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah:
  • Stentor, hidup di sawah – sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
  • Didinium, merupakan pemangsa Paramecium, hidup di perairan yang banyak protozoa
  • Vorticella, bentuk seperti lonceng, silia terdapat disekitar mulut sel
  • Stylonichia, mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik.  
Klasifikasi contoh parasit:

Balantidium coli. Klasifikasi Ilmiah:
  • Kingdom: Protozoa
  • Filum: Sarcomastigophora
  • Kelas: Kinetofragminophorasida
  • Ordo: Trichostomatorida
  • Famili: Balantidiidae
  • Genus: Balantidium
  • Spesies: Balantidum coli
Siklus Hidup

Siklus hidup Balantidium coli

Infeksi B. Coli terjadi dengan memakan bentuk kista melalui makanan atau minuman yang tercemar.  Di dalam usus halus kista akan mengalami eksistasi menjadi bentuk trofozoid.

Bentuk tropozoid ini akan bermultiplikasi dengan cara belah pasang di dalam lumen ileum dan cekum.

Di dalam kolon berbentuk tropozoid akan mengalami enkistasimenjadi kista yang akan d keluarkan bersama tinja. 

Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes. Hospes alamiah adalah babi, dan manusia merupakan  hospes insidentil.

Jika kista infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah menjadi bentuk tropozoit. Di lumen usus atau dalam submukosa usus, tropozoit tumbuh dan memperbanyak diri (multiplikasi).

Jika lingkungan usus kurang sesuai bagi tropozoit akan berubah menjadi kista.

Penyakit yang ditimbulkan : Diare, disentri.

*Sumber dikutip dari Andi Aulia, Briliany, Deya Adiby, Nabillah, Elva, Rizka, M. Haris, Nitya Wita Utama
Baca Juga :

Artikel Terkait