Rabu, 17 Mei 2017

Apakah Kita Punya Sifat dan Perilaku Kufur Nikmat Menurut Al-Quran ?

Tags






Hati-Hati, Apakah Kita Punya Sifat dan Perilaku Kufur Nikmat Menurut Al-Qur'an ?

Assalamualaikum Wr Wb

Salah satu di antara golongan orang-orang pengikut setan ialah orang-orang kafir, kafir dalam pengertian luas baik kafir ibadah dengan cara menolak menyembah Allah Swt., maupun kafir nikmat dengan cara tidak mensyukuri nikmat Allah Swt.

Kufur ibadah dikarakterkan sebagai kufur ibadah model Fir'aun dan model orang-orang kafir Quraisy. 

Kafir ibadah model Fir'aun tidak mengakui adanya Allah Swt. bahkan sebaliknya mengaku dirinya sebagai Tuhan.

Adapun kriteria sifat dan perilaku yang termasuk dalam kufur nikmat menurut Al-Qur'an, antara lain:

1. Kufur nikmat diciptakan sebagai manusia karena tidak mengakui petunjuk-petunjuk Allah Swt. 

(Q.S. at-Tin (95): 4-5) yang artinya : "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya."

2. Kufur nikmat diberi waktu dan masa hidup tetapi tidak dipergunakannya untuk berjuang di jalan Allah bahkan sebaliknya ia gunakan untuk menegakkan jalan bathil.

Firman Allah (Q.S. al-'Asr (103):1-2) yang artinya : "Demi masa. Sungguh, manusia itu benar-benar dalam kerugian."

3. Kufur nikmat diberi keselamatan dan kesehatan tetapi tidak digunakan untuk menegakkan Din al Islam.

(Q.S. Yunus (10): 12) yang artinya : "Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia akan berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia akan kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk (menghilangkan) bahaya yang menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan."

4. Kufur nikmat diberi rezeki tetapi tidak digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah Swt., bahkan sebaliknya ia habiskan rezeki itu untuk berfoya-foya.

(Q.S. Saba' (34): 15-17) yang artinya : "Sungguh, bagi kaum Saba' ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugrahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Asl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir."

5. Kufur nikmat diberi hidayah dan petunjuk tetapi tidak digunakan untuk menegakkan tugas-tugas fitrahnya (Q.S. an-Nisa' (4): 26-28), dan bentuk-bentuk kufur nikmat lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Arti ayatnya : "Allah hendak menerangkan (syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukkan jalan-jalan (kehidupan). Orang yang sebelum kamu (para nabi dan orang-orang saleh) dan (Dia) menerima tobatmu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa keinginannya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah."

Bentuk-bentuk kekufuran terhadap nikmat Allah swt. terkadang tanpa disadari pelaksanaannya, oleh karena itu tiap-tiap pribadi muslim hendaklah introspeksi dan mawas diri setiap saat terhadap perilaku dan tindakannya sehari-hari, karena dengan cara demikian dapat mengukur barometer keimanan dirinya.

Bila tidak dilakukan introspeksi maka kemungkinan besar akan terjerumus mengikuti langkah-langkah setan.

Padahal Allah swt. telah memberi peringatan melalui Rasul-Rasul-Nya pada segenap manusia agar tetap mengikuti aturan-aturan-Nya, dan Allah pun mengancam pada orang-orang kafir dengan azab yang pedih dan berat.

Sudah seharusnya segala macam bentuk kekufuran maupun orang-orang kafir menjadi lawan hidup yang harus disingkirkan sejauh-jauhnya oleh tiap-tiap pribadi muslim.

Dan setiap pribadi muslim menjadi kewajibannya hanya mengabdi kepada Allah swt. dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dengan iman dan amal saleh yang nyata untuk menegakkan Din al Islam.

Wassalamualaikum Wr Wb

*Sumber : Buku Benarkah Saya Muslim ? "Percik-Percik Renungan Bagi Pribadi Muslim"
Baca Juga :

Artikel Terkait