Sabtu, 04 Desember 2021

Apa Itu Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa ?







Apa Itu Pemerolehan & Pembelajaran Bahasa ?

Pemerolehan yakni proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu belajar bahasa ibunya (native language). (Dardjowidjodjo, 2003:225)

Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan dalam tatanan formal, yakni belajar di kelas dan diajar oleh seorang guru. (Dardjowidjodjo, 2003:225)

Pemerolehan mengacu pada kemampuan linguistik yang telah diinternalisasikan secara alami, yaitu tanpa disadari dan memusatkan pada bentuk-bentuk linguistik (kata-kata).

Pembelajaran, sebaliknya dilakukan dengan sadar dan merupakan hasil situasi belajar formal.

Konteks pemerolehan bersifat alami, sedangkan konteks pembelajaran mengacu pada kondisi formal dan konteks terprogram. (Musfiroh,  2004:1)

Perbedaan

Acquisition:
  • Unconcious/subconcious
  • Similar to the process children use in acquiring first & second language.
  • Meaningful interaction.
  • Natural communication.
  • Concerned not with the form but with message.
  • No error correction and no rule.
Learning:
  • Concious
  • Not natural
  • Concerned with form.
  • With a teacher.
  • Monitoring.
  • With rule.
Kesimpulan dari buku “Second Language Acquisition & Second Language Learning” oleh Stephen D Krashen.

Persamaan antara pemerolehan dan pembelajaran bahasa tersebut seperti di bawah ini:
  • Praktik, baik pemerolehan maupun pembelajaran pada hakikatnya adalah pembentukan kebiasaan berbahasa sehingga ia memiliki kemampuan (capability) berbahasa yang dilakukan melalui serangkaian praktik berbahasa.
  • Meniru, kegiatan meniru (imitation) juga berlaku bagi pemerolehan maupun pembelajaran bahasa. Peniruan itu baik dari aspek suara, kalimat, dan metode menggunakannya (konteks).
  • Keduanya melalui tahapan-tahapan dalam proses kebahasaannya. Tugas pengajar bahasa adalah membuat pembelajar menjadi OPTIMAL USER.
Kaitannya dengan monitoring, ada 3 tipe penutur:

1. The overuser.
2. The underuser.
3. The optimal user.

Permasalahan: Banyak pembelajaran yang menjejal bentuk (pola kalimat). Maka pembelajaran harus juga memasukkan unsur-unsur pemerolehan/akuisisi.

Aptitude: Bakat/kecerdasan.
Attitude: Sikap/perilaku
Aptitude & attitude dalam pemerolehan & pembelajaran bahasa kedua.
Aptitude → Dapat diukur melalui tes-tes standar.
Attitude → Berkaitan dengan variabel afektif.

Menurut Carroll via Krashen (1981: 19), ada 3 komponen dalam tes aptitude modern:
  • Kemampuan melakukan encoding dan decoding fonetik.
  • Sensitif pada gramatika.
  • Kemampuan induktif.
Bahasa itu dapat secara:
  • Induktif (tanpa aturan (biasa pada pemerolehan))
  • Deduktif (dengan aturan)
Pembelajaran bahasa dekat dengan kognitif, tapi juga membutuhkan psikomotorik & afektif.

Faktor-faktor pada attitude akan mendorong:
  • Motivasi integratif
  • Motivasi instrumental
The “good language learner” is an acquirer, who first of all is able to obtain sufficient intake in the second language, and has a low affective filter to enable him to utilize this input for language acquisition. Krashen, 1981: 37

The “good language learner” may or may not be a conscious learner. If he/she is an “optimal monitor user”. Krashen, 1981: 37

Istilah-istilah lainnya pada pemerolehan & pembelajaran bahasa:
  • Formal Linguistic Environment.
  • Informal Linguistic Environment.
Instruction (pembelajaran) → Input (formal)

Exposure (pajanan) → Intake (informal)

Contoh kelas bahasa khusus (for spesific purpose):
  • Kelas bahasa Jepang untuk bisnis/hukum/pariwisata dan sebagainya, lebih mementingkan exposure daripada instruction
  • Pemerolehan bahasa kedua pada orang dewasa (adult)
Cara pemerolehan bahasa kedua dapat dibagi 2 cara.

Yaitu pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin dan pemerolehan bahasa kedua secara alamiah:
  • Pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin adalah pemerolehan bahasa kedua yang diajarkan kepada pelajar dengan menyajikan materi yang sudah dipahami. Materi bergantung pada kriteria yang ditentukan oleh guru. Strategi-strategi yang dipakai oleh seorang guru sesuai dengan apa yang dianggap paling cocok bagi siswanya.
  • Pemerolehan bahasa kedua secara alamiah adalah pemerolehan bahasa kedua/asing yang terjadi dalam komunikasi sehari-hari, bebas dari pengajaran atau pimpinan, guru. Tidak ada keseragaman cara.
Teori-teori yang berkaitan dengan pemerolehan bahasa kedua:
  • Teori Akulturasi
  • Teori Kombinasi
  • Teori Wacana
  • Teori Monitor
  • Teori Kompetensi Variabel
  • Teori Hipotesis Universal
  • Teori Neurofungsional
*Sumber: Sri Wahyu Widiati, S.S., M.Pd
Baca Juga :

Artikel Terkait