Minggu, 17 Desember 2017

Muhammad Khamim Setiawan : Tunaikan Ibadah Haji dengan Berjalan Kaki 9.000 KM

Tags






Muhammad Khamim Setiawan : Tunaikan Ibadah Haji dengan Berjalan Kaki 9.000 KM
Sumber: masjidalharammakkah.blogspot.co.id
Khamim: Seorang Pria Asal Indonesia Menempuh 9.000 KM Dengan Berjalan Kaki Untuk Melaksanakan Haji.

Muhammad Khamim Setiawan adalah seseorang yang pantas kita contoh semangatnya dalam beribadah.
Anak laki-laki asal Pekalongan, Jawa Tengah ini mampu melakukan sesuatu yang kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan.

Khamim melakukan perjalanan dari Pekalongan menuju ke Makkah dengan berjalan kaki yang jaraknya sekitar 9.000 KM.

Ia melakukan perjalanan ini untuk menunaikan Ibadah Haji. Butuh waktu 1 tahun perjalanan untuk mencapai tujuannya tersebut.

Tidak ada yang mampu menghentikan ambisiusnya ini. Perjalanannya sangat melelahkan dan berbahaya.

Ia awalnya pergi bersama 2 temannya, namun temannya tersebut menyerah ketika sampai di Tegal. Jadi, dia sendiri yang mampu melanjutkan perjalanan sampai pada ke Makkah.

Dia melewati berbagai negara yang mana semua orang di sana adalah asing baginya. Tidak memiliki tempat tinggal dan sering tidur di hutan.

Kerena ia berjalan kaki, maka tidak bisa membawa banyak perbekalan. Ia hanya membawa ransel yang isinya Al-Qur’an, 2 pasang celana, sepatu, beberapa kaus kaki, baju, handphone, GPS, lampu, bendera Indonesia ukuran kecil, tenda dan kantong tidur.

Ia membekali dirinya hanya dengan uang Rp. 3.000.000,- selama perjalanan itu. Khamim yang merupakan seorang pengusaha kontraktor, namun ia meninggalkan usahanya itu demi melakukan perjalanan yang baginya itu adalah perjalanan jihad.

Ia mengatakan bahwa ia ingin melakukan perjalanan dan pengalaman spiritual tersebut. Berangkat dari Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 28 Agustus 2016 pada pukul 10 malam.

Saat itu ia mengenakan kemeja bertuliskan “Saya dalam perjalanan ke Makkah dengan berjalan kaki dan percaya penuh kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala”.
Syaufani Solihin adalah ayah Khamim.

Ia mengatakan bahwa anaknya itu suka melakukan apa yang inginkannya. Ketika ia mulai memikirkan suatu tindakan, maka tidak ada yang mampu menghentikannya.

Seperti itulah ambisinya untuk sampai ke Kota Makkah dengan berjalan kaki dalam perjalanan yang jauh itu.

Sebelum memulai perjalanan, keluarganya sempat meragukan Khamim tidak akan mampu mencapai Makkah.

Saudaranya bahkan mencoba untuk membujuk Khamim agar membatalkan perjalanannya itu, tetapi dia tidak menghiraukannya.

Khamim tidak meminta apa-apa dari ayahnya, ia hanya meminta do'a dan restu dari sang ayah.

Akhirnya, ayah Khamim merestui keberangkatannya dan pergi ke Kantor Urusan Agama untuk menandatangani dokumen pernyataan tidak keberatan atas perjalanan anaknya tersebut.

Khamim Setiawan orang yang hebat, ia sering berpuasa dalam perjalanannya dan juga berjalan pada waktu malam hari.

Tempat istirahatnya adalah Masjid, tempat-tempat umum dan bahkan di hutan. Dalam perjalanannya, ia sempat sakit lutut karena ia berjalan sekitar 50 KM per hari.

Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan hanya 10-15 KM sehari. Dalam perjalanannya ia hanya mengkonsumsi makanan halal dan tidak minum suplemen khusus.

Terkadang ia minum air putih yang dicampur dengan madu untuk menjaga kesehatannya. Sebanyak 2 kali ia sakit selama perjalanannya itu.

Ia juga mengatakan ketika berada di hutan Malaysia, 3 kali ia menjumpai ular.

Tetapi ajaibnya, saat ular itu belum sempat mendekati dan melukainya ular itu tiba-tiba mati begitu saja. Dalam perjalanannya, ia menjumpai beberapa orang dan memberinya bekal makanan.

Ia tidak pernah meminta bantuan dari siapapun karena ia percaya hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Melihat dan Maha Pemberi Pertolongan bagi hamba-hamba yang dikehendaki-Nya.

Ia juga singgah ke Masjid di India dan menjumpai ilmuan Muslim dari berbagai negara.

Sempat ia belajar banyak kepada ilmuan itu dan mendapat bimbingan dari orang yang dijumpainya.

Mulai dari ilmuan sampai kepada orang-orang baik yang berbeda kepercayaan dengannya.

Dia akan mendokumentasikan perjalanan berharganya itu dan membagikan kisahnya kepada teman-teman dan keluarga.

Ia sampai ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada tanggal 19 Mei 2017 dan berhasil melakukan Ibadah Haji 1438 Hijriah. Lebih cepat dari perkiraannya yaitu sampai ke Makkah pada 30 Agustus 2017.

Sumber:
*masjidalharammakkah.blogspot.co.id (16 Desember 2017)
*wow.tribunnews.com (24 Mei 2017)
Baca Juga :

Artikel Terkait