Rabu, 30 Agustus 2017

Hati-Hati Bermedia Sosial ! Saat Polisi Menginterogasi Seorang Perampok dan Ini Pengakuannya

Tags






Hati-Hati Bermedia Sosial ! Saat Polisi Menginterogasi Seorang Perampok dan Ini Pengakuannya
Assalamualaikum

Postingan ini saya dapat dari salah satu halaman facebook seorang polisi atas nama Bayu Suseno. Dalam tulisannya, beliau menyampaikan nasehat sebagai berikut.

Saat Polisi Menginterogasi Seorang Perampok dan Ini Pengakuannya.

Polisi : Bagaimana Anda bisa tahu bahwa tidak ada seorangpun di rumah itu ?

Perampok : Iya pak. Saya memantau update status dari seluruh anggota keluarga di Facebook.

Cukup dengan melihat 15 foto yang tersedia di Facebook, maka saya bisa tahu bahwa mereka saat ini sedang menikmati liburan jauh dari rumah selama 1 minggu.

Makanya saya yakin rumah itu dalam keadaan kosong.

Polisi : ??????
***
Jadi, apa kesimpulannya ?

Pikirkan cerita singkat ini dengan serius. Hati-hati dengan apa yang anda pasang di Facebook anda
Stop/kurangi berbagi informasi pribadi di media sosial !
  • Jangan pernah mengiklankan kebahagiaan apapun Anda di media sosial.
  • Jangan pernah beriklan jadwal penerbangan dari bandara (A) ke bandara (B).
  • Jangan pernah iklankan liburan Anda di media sosial.
  • Jangan pernah iklankan prestasi anak-anak Anda di media sosial.
  • Jangan pernah iklankan kehamilan Anda/istri Anda di media sosial.
  • Jangan pernah mengiklankan pembelian mahal Anda di media sosial. (mobil, rumah, elektronik dll).
  • Jangan berikan informasi apapun mengenai keberangkatan anda (Contoh : Lagi otw kesini, kesana, dll). Ini akan memancing perampok yang ingin merampok anda di jalan.
  • Hati-hati atau jangan pasang foto anak-anak anda, terutama anak-anak kecil. Dikhawatirkan akan memancing pelaku penculikan anak dan kejahatan lainnya.
  • Saringlah pertemanan media sosial anda, bila perlu yang tidak kenal dan mencurigakan silahkan hapus/blokir. Toh kalau tidak ada kesempatan buat berkenalan/bertemu, apa gunanya berteman.
  • Hapus/sembunyikan informasi kontak pribadi anda dari media sosial. Seperti nomor telepon/hp, alamat email, alamat rumah, dll. Nomor hp/bbm/wa bisa jadi media pelaku dalam kasus penipuan.
Kadang semua komentar bagus yang kamu dapatkan hanya palsu.

Pujian itu hanya sebatas di bibir saja. Begitu juga dengan postingan kemalangan, kesedihan, dan sebagainya.

Kemungkinan sebagian orang hanya penasaran dan belum tentu ingin menolong anda. Anda hanya menarik niat jahat pelaku pada Anda & keluarga Anda.

Anda tidak tahu siapa yang menyimpan gambar Anda atau memeriksa pembaharuan Anda.

Media sosial memang bertujuan untuk mengenal teman-teman baru atau mengingatkan kembali kepada teman yang telah lama tidak dijumpai.

Namun kadang merugikan sebagaimana cerita perampok yang diinterogasi polisi tersebut di atas. Semoga informasi ini bisa memberi manfaat untuk kita.

*Sumber : Halaman Facebook Bayu Suseno 
Baca Juga :

Artikel Terkait