Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi - Pembukaan Sekolah Tatap Muka



Learning Loss → Vulnerable Groups

Why ?
  1. Inisiatif Merdeka Belajar: Fokus pada hal yang paling esensial: AKM – Literasi Numerasi
  2. Simplifikasi Kurikulum SD: Modul Siswa, Guru dan Orangtua perlu sosialisasi yang lebih intensif
Kebijakan Program Kemendikbud Ristek yang sudah ada:
  1. Kembalikan anak ke sekolah – PTM terbatas butuh dukungan vaksinasi PTK, sosialisasi, kesiapan prokes.
  2. Program Prioritas (PSP 7 kab/kota 3T, POP 21 Kab/kota 3T, Kampus Mengajar 1200 Mahasiswa, 313 SD di 3T)
  3. Pelatihan Guru: Guru Belajar dan Berbagi (1 Juta Partisipan, 100 juta kali akses), Platform Guru Belajar (In Progress)


Based on data, What is the Gap, and Where is the Gap?


Action Plan:
  1. Strengthening exixting programs,
  2. Creating new programs
Salah satu tantangan ketika sekolah tatap muka kembali diberlakukan adalah kemungkinan rendahnya partisipasi siswa.
  1. Beberapa pengamat berpendapat bahwa akan banyak siswa yang mungkin tidak kembali ke sekolah karena terlalu lama tidak masuk sekolah atau karena peningkatan beban ekonomi keluarga akibat pandemi.
  2. Hal ini dapat lebih mempengaruhi tingkat partisipasi sekolah anak perempuan dibandingkan laki-laki. Faktor risiko lain, seperti kehamilan, juga dapat menyebabkan lebih banyak anak perempuan putus sekolah. Setelah krisis Ebola, anak perempuan berkemungkinan lebih kecil sebesar 16 poin persentase untuk kembali ke sekolah.
  3. Di Indonesia, Komnas Perempuan melaporkan peningkatan pernikahan anak akibat Covid-19 yang ekstrim sebesar 3 kali lipat (menjadi 64.211 kasus pada tahun 2020).
Menjawab tantangan kebijakan pembukaan sekolah tatap muka.

Pemerintah berkomitmen menyelenggarakan pembukaan sekolah tatap muka pada bulan Juli 2021 untuk mengatasi learning loss pada siswa akibat pandemi Covid-19.

Namun demikian, terdapat beberapa tantangan kebijakan:
  1. Sejauh manakah tingkat penurunan kemampuan siswa sejak menjalani PJJ?
  2. Bagaimana cara meningkatkan partisipasi sekolah tatap muka dengan peka terhadap kelompok rentan?
  3. Bagaimana cara memperbaiki hasil pembelajaran dan mengembalikan penurunan kemampuan siswa?
  4. Bagaimana cara memastikan agar pembukaan sekolah tatap muka menjadi kebijakan yang aman bagi anak?
*Irhamni and Sahadewo 2020

Asesmen hasil pembelajaran siswa secara berkala.

Pandemi Covid-19 memperluas jarak antara anak dengan akses layanan pendidikan, sehingga menyebabkan adanya perbedaan kemampuan antar siswa yang semakin besar.

Sebagai langkah awal untuk meningkatkan capaian pembelajaran siswa pasca PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) :

1. Melakukan asesmen hasil pembelajaran siswa secara berkala.
  • Dapat menggunakan metode asesmen yang sederhana, cepat, murah dan minim risiko. Contoh: asesmen lisan dan personal terhadap setiap siswa.
2. Fokus terhadap keterampilan dasar siswa.
  • Hasil asesmen dapat dijadikan acuan oleh guru dan sekolah untuk menyusun tujuan pembelajaran siswa dan menyesuaikan materi pembelajaran.
  • Penguasaan keterampilan dasar (literasi dan numerik) dapat dilakukan dengan menambah jam belajar siswa.
*Sumber: Focusing on the Foundations: Education in the time of COVID-19

Pengarusutamaan gender dalam mendorong tingkat pendaftaran dan partisipasi sekolah

Pandemi Covid-19 dapat meningkatkan risiko anak perempuan putus sekolah akibat meningkatnya kasus pernikahan anak.

Dengan mengakomodasi pengarusutamaan gender, berbagai intervensi juga dapat digunakan untuk mendorong anak perempuan tetap bersekolah sehingga dapat menunda pernikahan anak.
  1. Pelatihan kemampuan negosiasi
  2. Insentif bersyarat dan pemberdayaan remaja
Menjamin pelaksanaan protokol kesehatan untuk menciptakan proses pembelajaran tatap muka yang aman bagi anak

1. Memastikan penggunaan masker yang benar dan menyeluruh
2. Menjaga jarak fisik dan memastikan sirkulasi udara yang baik
  • Melakukan pengaturan tata letak ruangan (jarak aman dan sirkulasi udara yang cukup)
  • Melakukan pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga
3. Melakukan desinfeksi seluruh fasilitas sekolah secara berkala
  • Kepala sekolah dapat memantau pembersihan secara reguler
4. Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan pendidikan
5. Menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi warga satuan pendidikan yang terstigma Covid-19

*Sumber: Buku Saku Panduan Penyesuaian Penyelenggaraan Pembelajaran (2020); Roadmap to Reopening Safely and Meeting All Students’ Needs (2021)

Silahkan unduh power point klik link "Pembukaan Sekolah Tatap Muka"